Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta

Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia, memiliki cerita historis yang panjang sejak dibangunnya bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta) dua setengah abad lalu. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menjelaskan tentang bagaimana mengkomunikasikan pesan visual multiku...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sri Wahyuning Septarina, Eko Wahyu Sentavito
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2024-11-01
Series:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/3370
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832584554170286080
author Sri Wahyuning Septarina
Eko Wahyu Sentavito
author_facet Sri Wahyuning Septarina
Eko Wahyu Sentavito
author_sort Sri Wahyuning Septarina
collection DOAJ
description Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia, memiliki cerita historis yang panjang sejak dibangunnya bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta) dua setengah abad lalu. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menjelaskan tentang bagaimana mengkomunikasikan pesan visual multikultural yang disampaikan melalui ornamen pada Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan sejarah dan budaya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui metode wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, ornamen bangunan Bangsal Kencana dipengaruhi oleh identitas visual yang hadir karena relasi kuasa Sultan sebagai Raja. Kedua, sudut pandang makna pada setiap ornamen dipengaruhi karena perbedaan keberagaman budaya yang hadir. Ketiga, kehadiran ornamen tidak terlepas dari kondisi sosial budaya pada masanya. Saran terhadap penelitian ini adalah (1) Perlu adanya regenerasi pengetahuan dalam menggambarkan komunikasi visual multikultural melalui ornamen, (2) Upaya bersama agar bukti sejarah dalam bentuk naskah, dokumen dan manuskrip yang tersimpan di berbagai perpustakaan dapat kembali ke Indonesia.
format Article
id doaj-art-e33caeae187f41e6a794905ee11aa5d9
institution Kabale University
issn 2477-8524
2502-8103
language English
publishDate 2024-11-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
spelling doaj-art-e33caeae187f41e6a794905ee11aa5d92025-01-27T12:46:14ZengIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)2477-85242502-81032024-11-0110426728110.29210/0202433702305Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton YogyakartaSri Wahyuning Septarina0Eko Wahyu Sentavito1Universitas Pembangunan JayaUniversitas Pembangunan JayaYogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia, memiliki cerita historis yang panjang sejak dibangunnya bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta) dua setengah abad lalu. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji dan menjelaskan tentang bagaimana mengkomunikasikan pesan visual multikultural yang disampaikan melalui ornamen pada Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan sejarah dan budaya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui metode wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, ornamen bangunan Bangsal Kencana dipengaruhi oleh identitas visual yang hadir karena relasi kuasa Sultan sebagai Raja. Kedua, sudut pandang makna pada setiap ornamen dipengaruhi karena perbedaan keberagaman budaya yang hadir. Ketiga, kehadiran ornamen tidak terlepas dari kondisi sosial budaya pada masanya. Saran terhadap penelitian ini adalah (1) Perlu adanya regenerasi pengetahuan dalam menggambarkan komunikasi visual multikultural melalui ornamen, (2) Upaya bersama agar bukti sejarah dalam bentuk naskah, dokumen dan manuskrip yang tersimpan di berbagai perpustakaan dapat kembali ke Indonesia.https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/3370komunikasi visual, ornamen, multikultur, bangsal kencana, keraton yogyakarta
spellingShingle Sri Wahyuning Septarina
Eko Wahyu Sentavito
Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
komunikasi visual, ornamen, multikultur, bangsal kencana, keraton yogyakarta
title Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta
title_full Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta
title_fullStr Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta
title_full_unstemmed Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta
title_short Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta
title_sort komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton yogyakarta
topic komunikasi visual, ornamen, multikultur, bangsal kencana, keraton yogyakarta
url https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/3370
work_keys_str_mv AT sriwahyuningseptarina komunikasivisualmultikulturalornamenbangunanbangsalkencanakeratonyogyakarta
AT ekowahyusentavito komunikasivisualmultikulturalornamenbangunanbangsalkencanakeratonyogyakarta