Pengolahan Air Limbah Laboratorium Menggunakan AOPs Secara Terintegrasi

Pemakaian bahan-bahan kimia pada kegiatan praktikum ataupun penelitian di laboratorium tentunya akan menghasilkan air limbah. Air Limbah yang dihasilkan dari laboratorium tergolong limbah berbahaya dan/atau beracun. Berdasarkan zat yang terdapat di dalam air limbah laboratorium secara kolektif serta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Maria Siswi Wijayanti, Tuty Emilia Agustina, Muhammad Hatta Dahlan, Dedi Teguh
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Diponegoro University 2023-12-01
Series:Jurnal Ilmu Lingkungan
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/49021
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pemakaian bahan-bahan kimia pada kegiatan praktikum ataupun penelitian di laboratorium tentunya akan menghasilkan air limbah. Air Limbah yang dihasilkan dari laboratorium tergolong limbah berbahaya dan/atau beracun. Berdasarkan zat yang terdapat di dalam air limbah laboratorium secara kolektif serta kurun waktu yang lama apabila langsung dibuang ke badan air akan mencemari lingkungan serta berdampak bagi makhluk hidup disekitarnya. Komposisi limbah laboratorium yang reaktif dan berbahaya karena mengandung logam berat seperti Pb, Fe, Cu dan logam berat lainnya serta COD yang tinggi sehingga sulit terurai di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah air limbah laboratorium menggunakan metode Advanced Oxidation Processes (AOPs) dengan pretreatment koagulasi dan adsorpsi. Oleh sebab itu, penelitian ini akan diprioritaskan pada penurunan kadar logam berat Pb, Fe, Cu dengan karbon aktif sebagai adsorben dan penurunan COD menggunakan reagen Fenton. Persentase maksimum penurunan logam berat Pb, Fe dan Cu dengan proses Fenton dilanjutkan dengan proses adsorpsi berturut turut sebesar 95,67%, 99,98% dan 99,93% dengan massa optimum adsorben yang digunakan adalah 1,5 gram. Sedangkan persentase penurunan COD tertinggi tercapai pada rasio molar reagen Fenton 1:1200 yaitu mencapai 99,98%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengolahan air limbah laboratorium secara terintegrasi melalui serangkaian proses pretreatmen koagulasi dan adsorpsi dilanjutkan dengan reagen Fenton dan adsorpsi secara terintegrasi telah memenuhi baku mutu lingkungan.
ISSN:1829-8907