FIQH IKHTILÂF PERSPEKTIF HASAN AL-BANNÂ
Perbedaan pendapat dalam furu’ yang pada masa generasi<br />awal dipandang sebagai keluasan ajaran Islam dalam<br />perjalanan sejarahnya berubah menjadi faktor kefanatikan<br />terhadap pendapat madzhab tertentu, dan menjadi pemicu<br />keretakan ukhuwah Islamiyah. Tulisan i...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | Arabic |
| Published: |
Fakultas Syariah IAIN Madura
2014-10-01
|
| Series: | Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial |
| Online Access: | http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/alihkam/article/view/348 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Perbedaan pendapat dalam furu’ yang pada masa generasi<br />awal dipandang sebagai keluasan ajaran Islam dalam<br />perjalanan sejarahnya berubah menjadi faktor kefanatikan<br />terhadap pendapat madzhab tertentu, dan menjadi pemicu<br />keretakan ukhuwah Islamiyah. Tulisan ini akan memaparkan<br />dan menganalisis pandangan Hasan al-Bannâ yang terkait<br />dengan bagaimana menyikapi perbedaan pendapat dalam<br />persoalan yang menyangkut masalah furu’iyah saja yang<br />dimuat dalam dua puluh kaidah pemahaman tentang Islam<br />yang dikenal dengan al-ushûl al-isyrîn, terutama dasar keenam<br />dan kedelapan yang terkait langsung dengan fiqh ikhtilâf. Dalam<br />dasar pemikiran keenam dapat ditarik dua hal penting yang<br />terkait dengan fiqh ikhtilâf, yaitu rambu- rambu yang menjadi<br />acuan dalam menyikapi perbedaan pendapat dan adab sopan<br />santun terhadap para ulama pendahulu kita. Sedangkan, dasar<br />pemikiran kedelapan berisi pernyataan bahwa perbedaan yang<br />menjadi fokus al-Bannâ adalah dalam masalah yang bersifat<br />furu’iyah dan bukan persoalan aqîdah dan hukum yang bersifat<br />fundamental. |
|---|---|
| ISSN: | 1907-591X 2442-3084 |