Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang Tua

Self-diagnosis yaitu fenomena dimana seseorang mendiagnosis diri sendiri berdasarkan pengetahuannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan dalam keluarga yang disebabkan oleh self-diagnosis. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif y...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nurdiana Nurdiana, Rubino Rubino
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Counselor Association 2024-07-01
Series:SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/4372
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832583251291537408
author Nurdiana Nurdiana
Rubino Rubino
author_facet Nurdiana Nurdiana
Rubino Rubino
author_sort Nurdiana Nurdiana
collection DOAJ
description Self-diagnosis yaitu fenomena dimana seseorang mendiagnosis diri sendiri berdasarkan pengetahuannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan dalam keluarga yang disebabkan oleh self-diagnosis. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu penelitian secara langsung ke lapangan dengan teknik wawancara langsung kepada para informan penelitian. Subjek penelitian terdiri dari 4 orang yaitu remaja akhir dan orang tua remaja yang melakukan self-diagnosis. Penelitian dilakukan di Desa Bagan Asahan Pekan. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis domain yang dilakukan mulai dari mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa self-diagnosis menyebabkan kesulitan dalam pertukaran informasi, yang disebabkan oleh keterbatasan pembicaraan terbuka, kesulitan penyesuaian diri, dan tekenan emosional dengan remaja yang mencari dukungan dan pemahaman, sementara orang tua menanggapi dengan beragam perasaan, termasuk kebingungan atau kekhawatiran akan ketidakpastian keakuratan dari self-diagnosis. Akibatnya self-diagnosis menyebabkan ketegangan dan kesulitan dalam komunikasi antara orang tua dan remaja, yang memerlukan upaya bersama untuk meningkatkan keterbukaan dan pemahaman antar anggota keluarga. Temuan ini memberikan wawasan tentang interaksi keluarga yang berkaitan dengan kesehatan mental remaja dan menekankan betapa pentingnya komunikasi interpersonal yang lebih baik untuk mendukung kesejahteraan mental dan memperkuat hubungan keluarga. Keywords:  Self-diagnosis, Remaja, Komunikasi Interpersonal, Orang Tua
format Article
id doaj-art-b57e1addd4f24bea805081b46a7c23a0
institution Kabale University
issn 2548-3234
2548-3226
language English
publishDate 2024-07-01
publisher Indonesian Counselor Association
record_format Article
series SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
spelling doaj-art-b57e1addd4f24bea805081b46a7c23a02025-01-28T23:40:30ZengIndonesian Counselor AssociationSCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling2548-32342548-32262024-07-0191818910.23916/0843720112093Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang TuaNurdiana Nurdiana0Rubino Rubino1Universitas Islam Negeri Sumatera UtaraUniversitas Islam Negeri Sumatra UtaraSelf-diagnosis yaitu fenomena dimana seseorang mendiagnosis diri sendiri berdasarkan pengetahuannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan dalam keluarga yang disebabkan oleh self-diagnosis. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu penelitian secara langsung ke lapangan dengan teknik wawancara langsung kepada para informan penelitian. Subjek penelitian terdiri dari 4 orang yaitu remaja akhir dan orang tua remaja yang melakukan self-diagnosis. Penelitian dilakukan di Desa Bagan Asahan Pekan. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis domain yang dilakukan mulai dari mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa self-diagnosis menyebabkan kesulitan dalam pertukaran informasi, yang disebabkan oleh keterbatasan pembicaraan terbuka, kesulitan penyesuaian diri, dan tekenan emosional dengan remaja yang mencari dukungan dan pemahaman, sementara orang tua menanggapi dengan beragam perasaan, termasuk kebingungan atau kekhawatiran akan ketidakpastian keakuratan dari self-diagnosis. Akibatnya self-diagnosis menyebabkan ketegangan dan kesulitan dalam komunikasi antara orang tua dan remaja, yang memerlukan upaya bersama untuk meningkatkan keterbukaan dan pemahaman antar anggota keluarga. Temuan ini memberikan wawasan tentang interaksi keluarga yang berkaitan dengan kesehatan mental remaja dan menekankan betapa pentingnya komunikasi interpersonal yang lebih baik untuk mendukung kesejahteraan mental dan memperkuat hubungan keluarga. Keywords:  Self-diagnosis, Remaja, Komunikasi Interpersonal, Orang Tuahttps://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/4372
spellingShingle Nurdiana Nurdiana
Rubino Rubino
Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang Tua
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
title Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang Tua
title_full Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang Tua
title_fullStr Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang Tua
title_full_unstemmed Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang Tua
title_short Analisis Self-Diagnosis Remaja dan Implikasinya dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Orang Tua
title_sort analisis self diagnosis remaja dan implikasinya dalam komunikasi interpersonal terhadap orang tua
url https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/4372
work_keys_str_mv AT nurdiananurdiana analisisselfdiagnosisremajadanimplikasinyadalamkomunikasiinterpersonalterhadaporangtua
AT rubinorubino analisisselfdiagnosisremajadanimplikasinyadalamkomunikasiinterpersonalterhadaporangtua