Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer Bilateral
Pendahuluan: Hipofungsi vestibuler perifer bilateral merupakan kasus yang jarang ditemui dan memiliki gejala gangguan keseimbangan yang menyebabkan gangguan penglihatan dan stabilitas postural. Etiologi penyakit ini sebagian besar idiopatik, selain itu disebabkan oleh zat ototoksik, penyakit autoimu...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Faculty of Medicine at Universitas Andalas
2018-10-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/849 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832568926997839872 |
---|---|
author | Ferdy Azman Yan Edward Rossy Rosalinda |
author_facet | Ferdy Azman Yan Edward Rossy Rosalinda |
author_sort | Ferdy Azman |
collection | DOAJ |
description | Pendahuluan: Hipofungsi vestibuler perifer bilateral merupakan kasus yang jarang ditemui dan memiliki gejala gangguan keseimbangan yang menyebabkan gangguan penglihatan dan stabilitas postural. Etiologi penyakit ini sebagian besar idiopatik, selain itu disebabkan oleh zat ototoksik, penyakit autoimun, infeksi dan neoplasma yang melibatkan telinga dalam. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan keseimbangan sederhana dan tes khusus seperti dynamic visual acuity test (DVA), Rotatory Chair dan elektronistagmografi (ENG) pada tes kalori sebagai standar baku. Tatalaksana hipofungsi vestibuler perifer bilateral terutama berupa terapi rehabilitasi vestibuler berupa terapi adaptasi, subtitusi dan kompensasi/ habituasi lebih dipilih jika dibandingkan dengan terapi farmakologis atau terapi bedah. Laporan Kasus: Seorang pasien usia 65 tahun datang dengan keluhan pusing berputar dan berkurangnya pendengaran. Pemeriksaan pendengaran menunjukkan hasil tuli sensorineural dan tes DVA menunjukkan adanya penurunan tiga baris huruf pada Snellen chart dan elektronistagmografi menunjukkan paresis kanal bilateral. Pasien didiagnosis dengan hipofungsi vestibuler perifer bilateral ec. suspek prebiastasis. Tatalaksana adalah dengan terapi rehabilitasi vestibuler dengan metode adaptasi. Simpulan: Hipofungsi vestibuler perifer bilateral merupakan kasus yang jarang ditemui, dapat dibedakan dengan pemeriksaan objektif spesifik yaitu elektronistagmografi. Terapi pilihan utama untuk penyakit ini adalah berupa terapi rehabilitasi vestibuler metode adaptasi, subtitusi dan habituasi. |
format | Article |
id | doaj-art-98303c4b15014ef7a27e525b5e8bcff7 |
institution | Kabale University |
issn | 2301-7406 |
language | English |
publishDate | 2018-10-01 |
publisher | Faculty of Medicine at Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj-art-98303c4b15014ef7a27e525b5e8bcff72025-02-02T23:52:30ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062018-10-0170616910.25077/jka.v7i0.849722Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer BilateralFerdy Azman0Yan Edward1Rossy Rosalinda2PPDS THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas AndalasStaf Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas AndalasStaf Bagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas AndalasPendahuluan: Hipofungsi vestibuler perifer bilateral merupakan kasus yang jarang ditemui dan memiliki gejala gangguan keseimbangan yang menyebabkan gangguan penglihatan dan stabilitas postural. Etiologi penyakit ini sebagian besar idiopatik, selain itu disebabkan oleh zat ototoksik, penyakit autoimun, infeksi dan neoplasma yang melibatkan telinga dalam. Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan keseimbangan sederhana dan tes khusus seperti dynamic visual acuity test (DVA), Rotatory Chair dan elektronistagmografi (ENG) pada tes kalori sebagai standar baku. Tatalaksana hipofungsi vestibuler perifer bilateral terutama berupa terapi rehabilitasi vestibuler berupa terapi adaptasi, subtitusi dan kompensasi/ habituasi lebih dipilih jika dibandingkan dengan terapi farmakologis atau terapi bedah. Laporan Kasus: Seorang pasien usia 65 tahun datang dengan keluhan pusing berputar dan berkurangnya pendengaran. Pemeriksaan pendengaran menunjukkan hasil tuli sensorineural dan tes DVA menunjukkan adanya penurunan tiga baris huruf pada Snellen chart dan elektronistagmografi menunjukkan paresis kanal bilateral. Pasien didiagnosis dengan hipofungsi vestibuler perifer bilateral ec. suspek prebiastasis. Tatalaksana adalah dengan terapi rehabilitasi vestibuler dengan metode adaptasi. Simpulan: Hipofungsi vestibuler perifer bilateral merupakan kasus yang jarang ditemui, dapat dibedakan dengan pemeriksaan objektif spesifik yaitu elektronistagmografi. Terapi pilihan utama untuk penyakit ini adalah berupa terapi rehabilitasi vestibuler metode adaptasi, subtitusi dan habituasi.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/849 |
spellingShingle | Ferdy Azman Yan Edward Rossy Rosalinda Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer Bilateral Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer Bilateral |
title_full | Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer Bilateral |
title_fullStr | Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer Bilateral |
title_full_unstemmed | Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer Bilateral |
title_short | Diagnosis dan Penatalaksanaan Hipofungsi Vestibular Perifer Bilateral |
title_sort | diagnosis dan penatalaksanaan hipofungsi vestibular perifer bilateral |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/849 |
work_keys_str_mv | AT ferdyazman diagnosisdanpenatalaksanaanhipofungsivestibularperiferbilateral AT yanedward diagnosisdanpenatalaksanaanhipofungsivestibularperiferbilateral AT rossyrosalinda diagnosisdanpenatalaksanaanhipofungsivestibularperiferbilateral |