ARDS+TB Paru Kasus Baru dalam Pengobatan OAT Kat 1 Fase Intensif pada G6P5A0H5 Gravid 27-28 Minggu

Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di dunia demikian juga tuberkulosis pada kehamilan. Berdasarkan laporan WHO, Indonesia menempati urutan ketiga terbesar angka kejadian TB di dunia setelah Cina dan India. Tuberkulosis pada kehamilan mempunyai gejala klinis yang serupa dengan tuberkul...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Anggun Pratissa, Defrin Defrin
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2018-12-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/929
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di dunia demikian juga tuberkulosis pada kehamilan. Berdasarkan laporan WHO, Indonesia menempati urutan ketiga terbesar angka kejadian TB di dunia setelah Cina dan India. Tuberkulosis pada kehamilan mempunyai gejala klinis yang serupa dengan tuberkulosis pada wanita tidak hamil. Diagnosis mungkin ditegakkan terlambat karena gejala awal yang tidak khas.. Penanganan yang tidak benar pada penderita TB akan menimbulkan berbagai macam komplikasi, salah satunya adalah sindrom gagal nafas dewasa (Adult Respiratory Distress Sindrome/ARDS). ARDS dapat menyebabkan 70% angka kematian pada penderita TB. Berikut ini dilaporkan kasus seorang pasien wanita dengan usia 38 tahun dengan diagnosis : ARDS + TB Paru kasus baru dalam pengobatan OAT Kat 1 fase intensif pada G6P5A0H5 gravid 27-28 minggu. Tujuan penelitian ini adalah agar diagnosis TB dalam kehamilan dapat ditegakkan secara akurat, sehingga dapat diterapi secara tepat dan tidak menyebabkan resiko yang cukup besar bagi ibu dan janin.
ISSN:2301-7406