Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013

Asma adalah penyakit inflamasi kronik yang ditandai dengan adanya infiltrasi sel-sel radang, termasuk eosinofil dan neutrofil. Kedua sel ini dapat melepaskan protein-protein yang mempunyai efek toksik langsung terhadap epitel saluran nafas sehingga terjadi kerusakan langsung pada epitel tersebut yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Dwiyana Roselin, Eryati Darwin, Irvan Medison
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2017-07-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/666
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832570773889351680
author Dwiyana Roselin
Eryati Darwin
Irvan Medison
author_facet Dwiyana Roselin
Eryati Darwin
Irvan Medison
author_sort Dwiyana Roselin
collection DOAJ
description Asma adalah penyakit inflamasi kronik yang ditandai dengan adanya infiltrasi sel-sel radang, termasuk eosinofil dan neutrofil. Kedua sel ini dapat melepaskan protein-protein yang mempunyai efek toksik langsung terhadap epitel saluran nafas sehingga terjadi kerusakan langsung pada epitel tersebut yang dapat memperburuk derajat serangan asma. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan eosinofil dan neutrofil terhadap derajat keparahan asma. Telah dilakukan penelitian cross sectional analytic untuk mengetahui hubungan eosinofil dan neutrofil darah tepi terhadap derajat keparahan asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP. Dr. M. Djamil Padang periode 2010 – 2013. Populasi adalah pasien yang didiagnosa menderita asma. Sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dari penelitian ini menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 31 pasien dengan asma, insiden terbanyak asma berada pada kelompok usia 41 – 60 tahun (48.4%), jumlah perempuan lebih banyak (71%) dibanding dengan laki-laki (19%) dan paling banyak datang denga asma persisten sedang (64.5%). Eosinifiia terdapat pada 1 kasus (3.3%). Analisis statistik menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna eosinofil darah tepi terhadap derajat keparahan asma (p>0.05). Neutrofilia terdapat pada 27 kasus (87%). Analisis statistik menunjukan bahwa tidak dapat mencari hubungan neutrofil darah tepi terhadap derajat keparahan asma.
format Article
id doaj-art-5ee01e98e4e34190a03b4491b23bc07a
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2017-07-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-5ee01e98e4e34190a03b4491b23bc07a2025-02-02T14:07:30ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062017-07-016117518010.25077/jka.v6i1.666548Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013Dwiyana Roselin0Eryati Darwin1Irvan Medison2Prodi Profesi Dokter FK Unand (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang)Bagian Histologi FK UnandBagian Paru FK Unand/RSUP. Dr. M.DjamilAsma adalah penyakit inflamasi kronik yang ditandai dengan adanya infiltrasi sel-sel radang, termasuk eosinofil dan neutrofil. Kedua sel ini dapat melepaskan protein-protein yang mempunyai efek toksik langsung terhadap epitel saluran nafas sehingga terjadi kerusakan langsung pada epitel tersebut yang dapat memperburuk derajat serangan asma. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan eosinofil dan neutrofil terhadap derajat keparahan asma. Telah dilakukan penelitian cross sectional analytic untuk mengetahui hubungan eosinofil dan neutrofil darah tepi terhadap derajat keparahan asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP. Dr. M. Djamil Padang periode 2010 – 2013. Populasi adalah pasien yang didiagnosa menderita asma. Sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dari penelitian ini menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95%. Dari 31 pasien dengan asma, insiden terbanyak asma berada pada kelompok usia 41 – 60 tahun (48.4%), jumlah perempuan lebih banyak (71%) dibanding dengan laki-laki (19%) dan paling banyak datang denga asma persisten sedang (64.5%). Eosinifiia terdapat pada 1 kasus (3.3%). Analisis statistik menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna eosinofil darah tepi terhadap derajat keparahan asma (p>0.05). Neutrofilia terdapat pada 27 kasus (87%). Analisis statistik menunjukan bahwa tidak dapat mencari hubungan neutrofil darah tepi terhadap derajat keparahan asma.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/666
spellingShingle Dwiyana Roselin
Eryati Darwin
Irvan Medison
Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013
Jurnal Kesehatan Andalas
title Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013
title_full Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013
title_fullStr Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013
title_full_unstemmed Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013
title_short Hubungan Eosinofil dan Neutrofil Darah Tepi terhadap Derajat Keparahan Asma pada Pasien Asma di Bagian Rawat Inap Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2010 – 2013
title_sort hubungan eosinofil dan neutrofil darah tepi terhadap derajat keparahan asma pada pasien asma di bagian rawat inap paru rsup dr m djamil padang periode 2010 2013
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/666
work_keys_str_mv AT dwiyanaroselin hubunganeosinofildanneutrofildarahtepiterhadapderajatkeparahanasmapadapasienasmadibagianrawatinapparursupdrmdjamilpadangperiode20102013
AT eryatidarwin hubunganeosinofildanneutrofildarahtepiterhadapderajatkeparahanasmapadapasienasmadibagianrawatinapparursupdrmdjamilpadangperiode20102013
AT irvanmedison hubunganeosinofildanneutrofildarahtepiterhadapderajatkeparahanasmapadapasienasmadibagianrawatinapparursupdrmdjamilpadangperiode20102013