Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix

Dalam realitanya pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada umumnya masih belum mampu mewujudkan pariwisata yang ekowisata (ecotourist). Dalam pengembangan ekowisata, terdapat beberapa instansi yang memiliki wewenang dalam pengelolaan dan membuat kebijakan dan perundang-undangan tentang ekowisata...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Gede Wirata, Made Mulia Handayani, Made Ayu Desy Geriadi
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2023-12-01
Series:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/2239
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832584644230381568
author Gede Wirata
Made Mulia Handayani
Made Ayu Desy Geriadi
author_facet Gede Wirata
Made Mulia Handayani
Made Ayu Desy Geriadi
author_sort Gede Wirata
collection DOAJ
description Dalam realitanya pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada umumnya masih belum mampu mewujudkan pariwisata yang ekowisata (ecotourist). Dalam pengembangan ekowisata, terdapat beberapa instansi yang memiliki wewenang dalam pengelolaan dan membuat kebijakan dan perundang-undangan tentang ekowisata termasuk didalamnya yaitu universitas, publik, industri, dan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi quadruple helix dalam kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya sebatas keterlibatan masyarakat dalam suatu kegiatan tetapi lebih lanjut peran serta juga mengandung pengertian bahwa masyarakat terlibat dalam setiap tahap dari suatu kegiatan sampai dengan menilai apakah pembangunan sudah sesuai dengan rencana dan dapat meningkatkan ekonominya. Universitas sebagai institusi pendidikan telah berkontribusi dalam kepariwisataan melalui kajian ilmiah terkait desa wisata dan program wisata, melalui pendampingan pembentukan desa wisata di beberapa obyek wisata. Peran industri dalam ekowisata yaitu berperan dalam peningkatan roda perekonomian daerah malalui pemanfaatan objek wisata untuk memperoleh benefit yang maksimal serta peran pemerintah dan masyarakat dalam objek wisata agar tetap berkelanjutan.
format Article
id doaj-art-36d6a739d7fd4aa8a2557d27f556e501
institution Kabale University
issn 2477-8524
2502-8103
language English
publishDate 2023-12-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
spelling doaj-art-36d6a739d7fd4aa8a2557d27f556e5012025-01-27T12:24:50ZengIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)2477-85242502-81032023-12-0194162310.29210/0202322391569Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helixGede Wirata0Made Mulia Handayani1Made Ayu Desy Geriadi2Universitas Ngurah RaiUniversitas Ngurah RaiUniversitas Ngurah RaiDalam realitanya pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada umumnya masih belum mampu mewujudkan pariwisata yang ekowisata (ecotourist). Dalam pengembangan ekowisata, terdapat beberapa instansi yang memiliki wewenang dalam pengelolaan dan membuat kebijakan dan perundang-undangan tentang ekowisata termasuk didalamnya yaitu universitas, publik, industri, dan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi quadruple helix dalam kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya sebatas keterlibatan masyarakat dalam suatu kegiatan tetapi lebih lanjut peran serta juga mengandung pengertian bahwa masyarakat terlibat dalam setiap tahap dari suatu kegiatan sampai dengan menilai apakah pembangunan sudah sesuai dengan rencana dan dapat meningkatkan ekonominya. Universitas sebagai institusi pendidikan telah berkontribusi dalam kepariwisataan melalui kajian ilmiah terkait desa wisata dan program wisata, melalui pendampingan pembentukan desa wisata di beberapa obyek wisata. Peran industri dalam ekowisata yaitu berperan dalam peningkatan roda perekonomian daerah malalui pemanfaatan objek wisata untuk memperoleh benefit yang maksimal serta peran pemerintah dan masyarakat dalam objek wisata agar tetap berkelanjutan.https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/2239pengembangan ecowisata, berbasis komunitas, quadruple helix.
spellingShingle Gede Wirata
Made Mulia Handayani
Made Ayu Desy Geriadi
Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
pengembangan ecowisata, berbasis komunitas, quadruple helix.
title Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix
title_full Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix
title_fullStr Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix
title_full_unstemmed Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix
title_short Kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di Indonesia: sebuah pendekatan quadruple helix
title_sort kebijakan pengembangan ecowisata berbasis komunitas di indonesia sebuah pendekatan quadruple helix
topic pengembangan ecowisata, berbasis komunitas, quadruple helix.
url https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/2239
work_keys_str_mv AT gedewirata kebijakanpengembanganecowisataberbasiskomunitasdiindonesiasebuahpendekatanquadruplehelix
AT mademuliahandayani kebijakanpengembanganecowisataberbasiskomunitasdiindonesiasebuahpendekatanquadruplehelix
AT madeayudesygeriadi kebijakanpengembanganecowisataberbasiskomunitasdiindonesiasebuahpendekatanquadruplehelix