Manajemen Fisioterapi pada Post Operative Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament dengan Allograft Tendon

Penanganan operatif ruptur Anterior Cruciate Ligament (ACL) ditujukan pada pasien yang memiliki ketidakstabilan pada lututnya. Penanganan operatif pada rekonstruksi ACL dapat menggunakan tendon autograft atau allograft dengan beberapa gejala klinis yang timbul pada pasien  pasca operasi secaa umum,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Irianto Irianto, Puja Asmaul Husna, Iyas Anniza Lanto, Tariza Resky Awaliah, Muhammad Abdillatulkhaer
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang 2024-06-01
Series:Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Subjects:
Online Access:https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/299
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penanganan operatif ruptur Anterior Cruciate Ligament (ACL) ditujukan pada pasien yang memiliki ketidakstabilan pada lututnya. Penanganan operatif pada rekonstruksi ACL dapat menggunakan tendon autograft atau allograft dengan beberapa gejala klinis yang timbul pada pasien  pasca operasi secaa umum, seperti bengkak, penurunan ROM dan  kekuatan otot serta gangguan keseimbangan. laporan kasus ini bertujuan untuk membahas tentang manajemen fisioterapi pada kasus post operative rekonstruksi ACL dengan tendon allograft. Studi ini merupakan laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemberian intervensi intervensi berdasarkan pada protokol rehabilitasi rekonstruksi ACL mengunakan tendon allograf. Pasien laki-laki berusia 35 tahun telah melakukan operasi rekonstruksi ACL dengantendon allograft ke fisioterapi dengan  kondisi lutut menggunakan 2 buah kruk. Pasien tidak mengeluhkan rasa nyeri namun kesulitan menekuk lutut kirinya. Intervensi fisioterapi yang diberikan pada pasien berfokus untuk mengontrol  oedem  yang terdapat  pada  knee  sinistra, menguatkan grup otot quadriceps dengan menerapkan isometric strengthening, meningkatkan Range of Motion(ROM) dan latihan  weight bearing  untuk persiapan menumpu. Setelah pemberian intervensi  fisioterapi  selama 4 kali pertemuan, pasien menunjukkan kemajuan atau perubahan dimana terdapat peningkatan ROM pada gerakan fleksi knee joint sebesar 14º.
ISSN:2548-8716
2599-2791