Pengaruh Keragaman Pangan, Junk Food, dan Produk Tinggi Gula Terhadap Kejadian Gizi Lebih Remaja SMAN 6 Depok

Latar Belakang: Permasalahan gizi lebih pada remaja (10-18 tahun) saat ini cukup tinggi yaitu >15%. Asupan makan diketahui dapat mempengaruhi status gizi. Konsumsi pangan yang beragam diketahui dapat menurunkan peluang risiko gizi lebih pada remaja. Namun tidak demikian, remaja saat ini lebih ser...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Salma Aulia Kencanaputri, Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi, Sintha Fransiske Simanungkalit
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2024-12-01
Series:Amerta Nutrition
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/63139
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar Belakang: Permasalahan gizi lebih pada remaja (10-18 tahun) saat ini cukup tinggi yaitu >15%. Asupan makan diketahui dapat mempengaruhi status gizi. Konsumsi pangan yang beragam diketahui dapat menurunkan peluang risiko gizi lebih pada remaja. Namun tidak demikian, remaja saat ini lebih sering mengonsumsi asupan makanan yang kurang baik seperti makanan tinggi kandungan gula, lemak, dan natrium serta rendah serat diketahui dapat meingkatkan risiko terjadinya gizi lebih. Tujuan: Mengetahui hubungan kebiasaan keragaman pangan, konsumsi makanan manis, minuman manis, dan junk food dengan gizi lebih di usia remaja. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan menggunakan metode cross–sectional yang dilakukan di SMAN 6 Depok. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square kemaknaan 95%. Sampel berjumlah 112 responden yang diambil menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi menurut Lemeshow, serta menggunakan prosedur pengambilan sampel dengan metode stratified random sampling. Uji validitas dan reliabilitas dengan tingkar signifikansi sebesar 0,05 telah dilakukan pada kuesioner sebelum disebarkan. Hasil: Analisis uji validitas menunjukkan valid dan uji realibilitas menunjukkan nilai Cronbach Alpha > r tabel (0,314). Analisis bivariat menunjukkan bahwa remaja mayoritas tidak mengalami gizi lebih (80,4%), remaja mengonsumsi pangan yang beragam (86,6%), dan remaja jarang mengonsumsi makanan (80,4%) dan minuman (69,6%) manis, serta junk food (70,5%). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi keragaman pangan, konsumsi makanan manis, konsumsi minuman manis, dan konsumsi junk food dengan gizi lebih di usia remaja.
ISSN:2580-1163
2580-9776