Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19

Masalah dalam tulisan ini adalah “bagaimana posisi Sungsang dalam Konflik Perpolitikan di Kesultanan Palembang Awal Abad 19”. Penulisan ini berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Sejarah, yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasilnya menunjukkan bah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Farida Ratu Wargadalem
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2023-09-01
Series:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/2298
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832584698933542912
author Farida Ratu Wargadalem
author_facet Farida Ratu Wargadalem
author_sort Farida Ratu Wargadalem
collection DOAJ
description Masalah dalam tulisan ini adalah “bagaimana posisi Sungsang dalam Konflik Perpolitikan di Kesultanan Palembang Awal Abad 19”. Penulisan ini berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Sejarah, yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasilnya menunjukkan bahwa Sungsang yang berada di mulut Sungai Musi, sehingga pada dari awal hingga abad 20, khususnya awal abad 19 merupakan satu-satunya pintu masuk memasuki Kesultanan Palembang. Untuk itu maka Sungsang sebagai kawasan terdepan wajib menjaga keamanan, sekaligus menjadi mata-mata bagi penguasa di kota Palembang. Posisi khusus tersebut menempatkan nama pemimpin Sungsang adalah Ngabehi hanya Sungsang pemimpinnya bergelar demikian). Dalam krisis yang terjadi di Kesultanan Palembang, Sungsang otomatis menjadi garda terdepan dalam menghadapi musuh, khusus pada saat Inggris melakukan penyerangan pada tahun 1812. Sayangnya perpolitikan di kesultanan di mana adik Sultan Badaruddin II berambisi menjadi Sultan sehingga berkhianat dan memaksa agar Sungsang tidak dipertahankan. Menutup Sungsang dan memusatkan kekuasaan di Muntok Bangka menjadi satu kesatuan yang utuh guna mempertahankan dan memperbesar kekuatan. Perlawanan gigih rakyat Bangka menjadi kurang optimal karena terkendalanya bantuan dari Palembang, sebab Sungsang telah ditangan musuh.
format Article
id doaj-art-fcfcf31aa6be4c11978aba3c52a5effd
institution Kabale University
issn 2477-8524
2502-8103
language English
publishDate 2023-09-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
spelling doaj-art-fcfcf31aa6be4c11978aba3c52a5effd2025-01-27T12:24:49ZengIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)2477-85242502-81032023-09-01931705171210.29210/0202322981483Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19Farida Ratu Wargadalem0Universitas SriwijayaMasalah dalam tulisan ini adalah “bagaimana posisi Sungsang dalam Konflik Perpolitikan di Kesultanan Palembang Awal Abad 19”. Penulisan ini berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Sejarah, yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasilnya menunjukkan bahwa Sungsang yang berada di mulut Sungai Musi, sehingga pada dari awal hingga abad 20, khususnya awal abad 19 merupakan satu-satunya pintu masuk memasuki Kesultanan Palembang. Untuk itu maka Sungsang sebagai kawasan terdepan wajib menjaga keamanan, sekaligus menjadi mata-mata bagi penguasa di kota Palembang. Posisi khusus tersebut menempatkan nama pemimpin Sungsang adalah Ngabehi hanya Sungsang pemimpinnya bergelar demikian). Dalam krisis yang terjadi di Kesultanan Palembang, Sungsang otomatis menjadi garda terdepan dalam menghadapi musuh, khusus pada saat Inggris melakukan penyerangan pada tahun 1812. Sayangnya perpolitikan di kesultanan di mana adik Sultan Badaruddin II berambisi menjadi Sultan sehingga berkhianat dan memaksa agar Sungsang tidak dipertahankan. Menutup Sungsang dan memusatkan kekuasaan di Muntok Bangka menjadi satu kesatuan yang utuh guna mempertahankan dan memperbesar kekuatan. Perlawanan gigih rakyat Bangka menjadi kurang optimal karena terkendalanya bantuan dari Palembang, sebab Sungsang telah ditangan musuh.https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/2298posisi sungsang, krisis perpolitikan, kesultanan palembang
spellingShingle Farida Ratu Wargadalem
Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
posisi sungsang, krisis perpolitikan, kesultanan palembang
title Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
title_full Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
title_fullStr Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
title_full_unstemmed Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
title_short Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
title_sort posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan palembang awal abad 19
topic posisi sungsang, krisis perpolitikan, kesultanan palembang
url https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/2298
work_keys_str_mv AT faridaratuwargadalem posisisungsangdalamkrisisperpolitikandikesultananpalembangawalabad19