Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja Akhir
Tinjauan sistematis dan metanalisis melaporkan bahwa defisiensi vitamin D berhubungan dengan gangguan tidur yang lebih tinggi. Reseptor vitamin D terdapat pada area batang otak yang dikenal sebagai pacemaker cells yang berperan dalam tahap pertama tidur (latensi tidur). Studi epidemiologi menyatakan...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Faculty of Medicine at Universitas Andalas
2019-03-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/980 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832570040965136384 |
---|---|
author | Elwitri Silvia Elliza Nasrul Cimi Ilmiawati |
author_facet | Elwitri Silvia Elliza Nasrul Cimi Ilmiawati |
author_sort | Elwitri Silvia |
collection | DOAJ |
description | Tinjauan sistematis dan metanalisis melaporkan bahwa defisiensi vitamin D berhubungan dengan gangguan tidur yang lebih tinggi. Reseptor vitamin D terdapat pada area batang otak yang dikenal sebagai pacemaker cells yang berperan dalam tahap pertama tidur (latensi tidur). Studi epidemiologi menyatakan bahwa perempuan lebih berisiko mengalami kualitas tidur buruk dibandingkan laki-laki. Kondisi kesehatan generasi mendatang bergantung pada keadaan kesehatan perempuan mulai dari masa pranikah. Berdasarkan data statistik menunjukkan perkawinan sering terjadi pada usia 19-24 tahun yang tergolong pada kelompok usia remaja akhir. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan kadar 25-Hidroksivitamin D (25(OH)D) serum dengan latensi tidur pada perempuan remaja akhir. Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sepertiga (32,6%) subjek penelitian memasuki fase tidur lebih dari 15 menit. Lebih dari separuh (65%) pernah mengalami sulit tidur yaitu tidak memasuki fase tidur dalam waktu 30 menit sebanyak kurang dari 1 kali sampai dengan 3 kali dalam seminggu. Lebih dari separuh (60%) subjek penelitian mengalami defisiensi vitamin D (<11 ng/ml). Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar 25(OH)D serum dengan latensi tidur (p<0,001; r=-0,437) pada perempuan remaja akhir. Simpulan studi ini ialah semakin rendah kadar vitamin D maka akan semakin buruk latensi tidur individu tersebut. |
format | Article |
id | doaj-art-f4610880760b49588cadc4cb0753ed74 |
institution | Kabale University |
issn | 2301-7406 |
language | English |
publishDate | 2019-03-01 |
publisher | Faculty of Medicine at Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj-art-f4610880760b49588cadc4cb0753ed742025-02-02T17:58:30ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062019-03-018112413010.25077/jka.v8i1.980852Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja AkhirElwitri Silvia0Elliza Nasrul1Cimi Ilmiawati2Universitas BaiturrahmahBagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand),Bagian Farmakologi FK UnandTinjauan sistematis dan metanalisis melaporkan bahwa defisiensi vitamin D berhubungan dengan gangguan tidur yang lebih tinggi. Reseptor vitamin D terdapat pada area batang otak yang dikenal sebagai pacemaker cells yang berperan dalam tahap pertama tidur (latensi tidur). Studi epidemiologi menyatakan bahwa perempuan lebih berisiko mengalami kualitas tidur buruk dibandingkan laki-laki. Kondisi kesehatan generasi mendatang bergantung pada keadaan kesehatan perempuan mulai dari masa pranikah. Berdasarkan data statistik menunjukkan perkawinan sering terjadi pada usia 19-24 tahun yang tergolong pada kelompok usia remaja akhir. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan kadar 25-Hidroksivitamin D (25(OH)D) serum dengan latensi tidur pada perempuan remaja akhir. Penelitian dilakukan dengan desain cross-sectional pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sepertiga (32,6%) subjek penelitian memasuki fase tidur lebih dari 15 menit. Lebih dari separuh (65%) pernah mengalami sulit tidur yaitu tidak memasuki fase tidur dalam waktu 30 menit sebanyak kurang dari 1 kali sampai dengan 3 kali dalam seminggu. Lebih dari separuh (60%) subjek penelitian mengalami defisiensi vitamin D (<11 ng/ml). Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar 25(OH)D serum dengan latensi tidur (p<0,001; r=-0,437) pada perempuan remaja akhir. Simpulan studi ini ialah semakin rendah kadar vitamin D maka akan semakin buruk latensi tidur individu tersebut.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/980 |
spellingShingle | Elwitri Silvia Elliza Nasrul Cimi Ilmiawati Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja Akhir Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja Akhir |
title_full | Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja Akhir |
title_fullStr | Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja Akhir |
title_full_unstemmed | Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja Akhir |
title_short | Hubungan Kadar 25-Hidroksivitamin D Serum dengan Latensi Tidur pada Perempuan Remaja Akhir |
title_sort | hubungan kadar 25 hidroksivitamin d serum dengan latensi tidur pada perempuan remaja akhir |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/980 |
work_keys_str_mv | AT elwitrisilvia hubungankadar25hidroksivitamindserumdenganlatensitidurpadaperempuanremajaakhir AT ellizanasrul hubungankadar25hidroksivitamindserumdenganlatensitidurpadaperempuanremajaakhir AT cimiilmiawati hubungankadar25hidroksivitamindserumdenganlatensitidurpadaperempuanremajaakhir |