Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atas
Penguatan pendidikan ibadah di sekolah menengah seringkali menghadapi tantangan yang mempengaruhi efektivitas praktik ibadah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru dan lingkungan dalam penguatan pendidikan ibadah, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta men...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
2024-08-01
|
Series: | Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia |
Online Access: | https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/4618 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832583902343987200 |
---|---|
author | Hazazira Andini Sumarto Syamsu Nahar |
author_facet | Hazazira Andini Sumarto Syamsu Nahar |
author_sort | Hazazira Andini Sumarto |
collection | DOAJ |
description | Penguatan pendidikan ibadah di sekolah menengah seringkali menghadapi tantangan yang mempengaruhi efektivitas praktik ibadah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru dan lingkungan dalam penguatan pendidikan ibadah, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta menilai dampak dari penguatan pendidikan ibadah terhadap karakter siswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan untuk memahami praktik ibadah di lapangan, wawancara mendalam dilakukan dengan guru Pendidikan Agama Islam, kepala sekolah, dan siswa untuk menggali pengalaman dan persepsi mereka, sementara studi dokumentasi digunakan untuk menganalisis kebijakan dan fasilitas ibadah yang tersedia. Teknik analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sebagai organisator dan motivator dalam penguatan pendidikan ibadah. Guru Pendidikan Agama Islam menerapkan kebijakan evaluasi ibadah dan memberikan motivasi melalui kajian tentang keutamaan ibadah dan dampak meninggalkannya. Lingkungan sekolah berkontribusi melalui penyediaan fasilitas ibadah yang memadai dan dukungan kebijakan. Faktor pendukung termasuk adanya fasilitas ibadah yang baik dan keterlibatan guru, sementara faktor penghambat mencakup keterbatasan nilai ibadah dalam diri siswa dan waktu yang terbatas. Dampak dari penguatan pendidikan ibadah mencakup peningkatan akhlak, tanggung jawab, disiplin, dan penghindaran perilaku negatif di kalangan siswa. |
format | Article |
id | doaj-art-f35399d2656143f0aee9b8c8f36f10df |
institution | Kabale University |
issn | 2476-9886 2477-0302 |
language | Indonesian |
publishDate | 2024-08-01 |
publisher | Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) |
record_format | Article |
series | Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia |
spelling | doaj-art-f35399d2656143f0aee9b8c8f36f10df2025-01-28T02:16:50ZindIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia2476-98862477-03022024-08-0110173774510.29210/12024246182181Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atasHazazira Andini Sumarto0Syamsu Nahar1Universitas Islam Negeri Sumatera UtaraUniversitas Islam Negeri Sumatera UtaraPenguatan pendidikan ibadah di sekolah menengah seringkali menghadapi tantangan yang mempengaruhi efektivitas praktik ibadah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru dan lingkungan dalam penguatan pendidikan ibadah, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta menilai dampak dari penguatan pendidikan ibadah terhadap karakter siswa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan untuk memahami praktik ibadah di lapangan, wawancara mendalam dilakukan dengan guru Pendidikan Agama Islam, kepala sekolah, dan siswa untuk menggali pengalaman dan persepsi mereka, sementara studi dokumentasi digunakan untuk menganalisis kebijakan dan fasilitas ibadah yang tersedia. Teknik analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam sebagai organisator dan motivator dalam penguatan pendidikan ibadah. Guru Pendidikan Agama Islam menerapkan kebijakan evaluasi ibadah dan memberikan motivasi melalui kajian tentang keutamaan ibadah dan dampak meninggalkannya. Lingkungan sekolah berkontribusi melalui penyediaan fasilitas ibadah yang memadai dan dukungan kebijakan. Faktor pendukung termasuk adanya fasilitas ibadah yang baik dan keterlibatan guru, sementara faktor penghambat mencakup keterbatasan nilai ibadah dalam diri siswa dan waktu yang terbatas. Dampak dari penguatan pendidikan ibadah mencakup peningkatan akhlak, tanggung jawab, disiplin, dan penghindaran perilaku negatif di kalangan siswa.https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/4618 |
spellingShingle | Hazazira Andini Sumarto Syamsu Nahar Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atas Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia |
title | Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atas |
title_full | Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atas |
title_fullStr | Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atas |
title_full_unstemmed | Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atas |
title_short | Inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah: studi kasus di sekolah menengah atas |
title_sort | inovasi dalam penguatan pendidikan ibadah studi kasus di sekolah menengah atas |
url | https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/4618 |
work_keys_str_mv | AT hazaziraandinisumarto inovasidalampenguatanpendidikanibadahstudikasusdisekolahmenengahatas AT syamsunahar inovasidalampenguatanpendidikanibadahstudikasusdisekolahmenengahatas |