Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus

Jurnal ini memaparkan bagaimana potensi kertas daulang sebagai cendera mata khas Indonesia. Sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO, kertas daluang tentu bisa memaksimalkan potensinya. Sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan karena tantangan yang menghadapinya. Dari segi pembuata...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hartifiany Praisra, Cipta Endyana, Alexander M. A. Khan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta 2021-09-01
Series:Brikolase
Subjects:
Online Access:https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/brikolase/article/view/3427
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832540495104966656
author Hartifiany Praisra
Cipta Endyana
Alexander M. A. Khan
author_facet Hartifiany Praisra
Cipta Endyana
Alexander M. A. Khan
author_sort Hartifiany Praisra
collection DOAJ
description Jurnal ini memaparkan bagaimana potensi kertas daulang sebagai cendera mata khas Indonesia. Sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO, kertas daluang tentu bisa memaksimalkan potensinya. Sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan karena tantangan yang menghadapinya. Dari segi pembuatan misalnya, kertas daulang harus melewati proses yang rumit dan memakan waktu lama. Hal ini membuat kertas daulang sulit bersaing dengan kertas jenis lainnya. Kegunaannya yang terbatas pun membuat kertas daulang tidak banyak diturunkan menjadi barang atau seni kriya lainnya. Sebagai cara untuk tetap bertahan, produksi daluang tetap dipertahankan secara tradisional melalui industri rumahan, termasuk dengan pembibitan pohon saeh sebagai bahan utama dan satu-satunya kertas daluang. Tentu hal ini berbeda dengan kertas papyrus dari Mesir yang sudah terlebih dahulu memaksimalkan potensinya. Kertas papyrus sendiri dikenal sebagai kertas asli Mesir dan seringkali menjadi cendera mata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Mesir. Dalam jurnal ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan dukungan dari kajian literatur dan wawancara pengrajin kertas daluang. Hasil penelitian ini adalah potensi kertas daluang yang kurang dimaksimalkan sehingga tidak bisa menyamai kertas papyrus. Selain ancaman yang ada, potensi kertas daluang tidak bisa dimaksimalkan seperti apa yang dilakukan mesir pada kertas papyrus.
format Article
id doaj-art-de807bff504f406e88c5b5aa4271cc23
institution Kabale University
issn 2087-0795
2622-0652
language Indonesian
publishDate 2021-09-01
publisher Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta
record_format Article
series Brikolase
spelling doaj-art-de807bff504f406e88c5b5aa4271cc232025-02-05T01:57:50ZindInstitut Seni Indonesia (ISI) SurakartaBrikolase2087-07952622-06522021-09-01131485810.33153/brikolase.v13i1.34272141Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan PapyrusHartifiany Praisra0Cipta Endyana1https://orcid.org/0000-0001-9448-1789Alexander M. A. Khan2https://orcid.org/0000-0002-4275-1529Universitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranUniversitas PadjadjaranJurnal ini memaparkan bagaimana potensi kertas daulang sebagai cendera mata khas Indonesia. Sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO, kertas daluang tentu bisa memaksimalkan potensinya. Sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan karena tantangan yang menghadapinya. Dari segi pembuatan misalnya, kertas daulang harus melewati proses yang rumit dan memakan waktu lama. Hal ini membuat kertas daulang sulit bersaing dengan kertas jenis lainnya. Kegunaannya yang terbatas pun membuat kertas daulang tidak banyak diturunkan menjadi barang atau seni kriya lainnya. Sebagai cara untuk tetap bertahan, produksi daluang tetap dipertahankan secara tradisional melalui industri rumahan, termasuk dengan pembibitan pohon saeh sebagai bahan utama dan satu-satunya kertas daluang. Tentu hal ini berbeda dengan kertas papyrus dari Mesir yang sudah terlebih dahulu memaksimalkan potensinya. Kertas papyrus sendiri dikenal sebagai kertas asli Mesir dan seringkali menjadi cendera mata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Mesir. Dalam jurnal ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan dukungan dari kajian literatur dan wawancara pengrajin kertas daluang. Hasil penelitian ini adalah potensi kertas daluang yang kurang dimaksimalkan sehingga tidak bisa menyamai kertas papyrus. Selain ancaman yang ada, potensi kertas daluang tidak bisa dimaksimalkan seperti apa yang dilakukan mesir pada kertas papyrus.https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/brikolase/article/view/3427kertas daluangcendera matawarisan budaya tak benda
spellingShingle Hartifiany Praisra
Cipta Endyana
Alexander M. A. Khan
Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus
Brikolase
kertas daluang
cendera mata
warisan budaya tak benda
title Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus
title_full Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus
title_fullStr Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus
title_full_unstemmed Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus
title_short Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus
title_sort potensi kertas daulang sebagai cendera mata khas indonesia perbandingan dengan papyrus
topic kertas daluang
cendera mata
warisan budaya tak benda
url https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/brikolase/article/view/3427
work_keys_str_mv AT hartifianypraisra potensikertasdaulangsebagaicenderamatakhasindonesiaperbandingandenganpapyrus
AT ciptaendyana potensikertasdaulangsebagaicenderamatakhasindonesiaperbandingandenganpapyrus
AT alexandermakhan potensikertasdaulangsebagaicenderamatakhasindonesiaperbandingandenganpapyrus