Karakteristik Tanah Pada Lereng Sebagai Mitigasi Pasca Bencana Tanah Longsor (Studi Kasus: Nagari Aie Dingin, Kab. Solok, Sumatera Barat)

Bencana tanah longsor yang berada di kawasan Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok yang diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan faktor lainnya diduga karena adanya aktivitas tambang di daerah tersebut yang menyebabkan kontur tanah disana menjadi labil. Tujuan dari pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Agustina Ayunimas, Novy Haryati, Herix Sonata, Meli Muchlian
Format: Article
Language:English
Published: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas 2023-12-01
Series:Jurnal Bangunan, Konstruksi & Desain
Subjects:
Online Access:https://jbkd.ft.unand.ac.id/index.php/jbkd/article/view/36
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Bencana tanah longsor yang berada di kawasan Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok yang diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan faktor lainnya diduga karena adanya aktivitas tambang di daerah tersebut yang menyebabkan kontur tanah disana menjadi labil. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis nilai karakteristik tanah pada lereng, menganalisis nilai Faktor Keamanan (FK) lereng dan menganalisis mitigasi yang tepat terhadap bencana tanah longsor pada Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kuantitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa karakteristik tanah pada lereng tersebut termasuk jenis tanah pasir berlanau dengan gradasi buruk dan perhitungan menggunakan program Geostudio Slope/W 2012 menunjukkan nilai Faktor Keamanan (FK) dari lereng di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok dengan simulasi menggunakan sudut 30°, 45°, 60°, 70° didapatkan nilai Faktor Keamanan (FK) < 1,5 lereng tersebut termasuk dalam kondisi tidak stabil. Lereng tersebut berbahaya dan dapat mengakibatkan longsor dikemudian hari. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan yaitu mitigasi struktural dengan membuat dinding penahan tanah atau beronjong batu dan drainase pada lokasi longsor, pemetaan lereng atau melandaikan lereng yang curam dan membuat jembatan penghubung permanen. Mitigasi non-struktural dapat berupa pemberian informasi terkait dengan zona rawan tanah longsor, dilakukan sosialisasi pada beberapa lokasi yang berdampak rawan tanah longsor.
ISSN:3021-7547