Neuropati Auditori

Abstrak Latar belakang: Neuropati auditori merupakan suatu gangguan pendengaran yang jarang terjadi dengan prevalensi yang belum diketahui secara pasti dan membutuhkan identifikasi dan diagnosis secara dini. Tujuan: Untuk menjelaskan gambaran audiologi dan elektrofisiologi neuropati auditori sehi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sukri Rahman, Rossy Rosalinda
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2012-07-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/6
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832568942669856768
author Sukri Rahman
Rossy Rosalinda
author_facet Sukri Rahman
Rossy Rosalinda
author_sort Sukri Rahman
collection DOAJ
description Abstrak Latar belakang: Neuropati auditori merupakan suatu gangguan pendengaran yang jarang terjadi dengan prevalensi yang belum diketahui secara pasti dan membutuhkan identifikasi dan diagnosis secara dini. Tujuan: Untuk menjelaskan gambaran audiologi dan elektrofisiologi neuropati auditori sehingga dapat menentukan terapi dan intervensi yang efektif. Tinjauan Pustaka: Neuropati auditori merupakan bagian dari tuli sensorineural, dimana suara dapat masuk hingga telinga dalam, tetapi transmisi sinyal dari telinga dalam ke otak terganggu pada jaras tertentu. Kelainan ini dapat mengenai semua umur mulai dari bayi hingga dewasa. Pasien dengan neuropati auditori dapat memiliki derajat pendengaran yang normal atau mengalami penurunan dari ringan hingga tuli sangat berat, tetapi selalu memiliki kemampuan persepsi bicara yang buruk. Neuropati auditori ditandai dengan hasil abnormal pada brainstem evoked response audiometry (BERA), tetapi otoacoustic emission (OAE) yang normal. Kelainan ini membutuhkan pendekatan manajemen yang berbeda untuk masalah pendengaran dan komunikasi dibandingkan tuli perifer lainnya. Kesimpulan: Evaluasi klinis dan audiologi yang akurat dibutuhkan pada neuropati auditori, dan pada akhirnya, diagnosis yang tepat memberikan strategi terapi dan rehabilitasi yang lebih baik. Kata kunci: Neuropati auditori, BERA, OAE, persepsi bicara Abstract Background: Auditory neuropathy is a rare hearing disorder which is the prevalence not well established and need an early identification and diagnosis. Purpose: To describe the audiological and electrophysiological features of auditory neuropathy in order to determine the effective treatment and intervention. Literature Review: Auditory neuropathy is a kind of sensorineural hearing loss, in which sounds enter the inner ear normally, but the signal transmission from the inner ear to the brain is impaired in some ways. It can affect people of all ages from infant to adult. Patients with auditory neuropathy may have normal hearing or hearing loss ranging from mild to profound hearing loss, but they always have poor speech perception abilities. Auditory neuropathy is characterized by the abnormal result of the auditory brainstem response (BERA), but in the presence of preserved otoacoustic emissions (OAE). It requires a different management approach to the auditory and communication problems that used for usual peripheral hearing losses. Conclusion: An accurate clinical and audiological evaluation are needed in auditory neuropathy, and finally, a correct diagnosis allow better treatment and rehabilitative strategies. Keywords: Auditory neuropathy, BERA, OAE, speech perception
format Article
id doaj-art-d178efbb024b4bbebd81bf0982a6d284
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2012-07-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-d178efbb024b4bbebd81bf0982a6d2842025-02-02T23:56:15ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062012-07-01116Neuropati AuditoriSukri Rahman0Rossy RosalindaBagian THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RSUP. Dr. M. Djamil PadangAbstrak Latar belakang: Neuropati auditori merupakan suatu gangguan pendengaran yang jarang terjadi dengan prevalensi yang belum diketahui secara pasti dan membutuhkan identifikasi dan diagnosis secara dini. Tujuan: Untuk menjelaskan gambaran audiologi dan elektrofisiologi neuropati auditori sehingga dapat menentukan terapi dan intervensi yang efektif. Tinjauan Pustaka: Neuropati auditori merupakan bagian dari tuli sensorineural, dimana suara dapat masuk hingga telinga dalam, tetapi transmisi sinyal dari telinga dalam ke otak terganggu pada jaras tertentu. Kelainan ini dapat mengenai semua umur mulai dari bayi hingga dewasa. Pasien dengan neuropati auditori dapat memiliki derajat pendengaran yang normal atau mengalami penurunan dari ringan hingga tuli sangat berat, tetapi selalu memiliki kemampuan persepsi bicara yang buruk. Neuropati auditori ditandai dengan hasil abnormal pada brainstem evoked response audiometry (BERA), tetapi otoacoustic emission (OAE) yang normal. Kelainan ini membutuhkan pendekatan manajemen yang berbeda untuk masalah pendengaran dan komunikasi dibandingkan tuli perifer lainnya. Kesimpulan: Evaluasi klinis dan audiologi yang akurat dibutuhkan pada neuropati auditori, dan pada akhirnya, diagnosis yang tepat memberikan strategi terapi dan rehabilitasi yang lebih baik. Kata kunci: Neuropati auditori, BERA, OAE, persepsi bicara Abstract Background: Auditory neuropathy is a rare hearing disorder which is the prevalence not well established and need an early identification and diagnosis. Purpose: To describe the audiological and electrophysiological features of auditory neuropathy in order to determine the effective treatment and intervention. Literature Review: Auditory neuropathy is a kind of sensorineural hearing loss, in which sounds enter the inner ear normally, but the signal transmission from the inner ear to the brain is impaired in some ways. It can affect people of all ages from infant to adult. Patients with auditory neuropathy may have normal hearing or hearing loss ranging from mild to profound hearing loss, but they always have poor speech perception abilities. Auditory neuropathy is characterized by the abnormal result of the auditory brainstem response (BERA), but in the presence of preserved otoacoustic emissions (OAE). It requires a different management approach to the auditory and communication problems that used for usual peripheral hearing losses. Conclusion: An accurate clinical and audiological evaluation are needed in auditory neuropathy, and finally, a correct diagnosis allow better treatment and rehabilitative strategies. Keywords: Auditory neuropathy, BERA, OAE, speech perceptionhttp://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/6
spellingShingle Sukri Rahman
Rossy Rosalinda
Neuropati Auditori
Jurnal Kesehatan Andalas
title Neuropati Auditori
title_full Neuropati Auditori
title_fullStr Neuropati Auditori
title_full_unstemmed Neuropati Auditori
title_short Neuropati Auditori
title_sort neuropati auditori
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/6
work_keys_str_mv AT sukrirahman neuropatiauditori
AT rossyrosalinda neuropatiauditori