Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016

Community acquired pneumonia (CAP) merupakan infeksi yang paling sering menyebabkan sepsis dan dapat menimbulkan kematian. Pertimbangan pemilihan antimikroba yang tepat dan menghindari penggunaan yang berlebihan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi. Tujuan penelitian ini adalah menge...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Narlis Narlis, Ellyza Nasrul, Efrida Efrida
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2019-09-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1041
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832572717108297728
author Narlis Narlis
Ellyza Nasrul
Efrida Efrida
author_facet Narlis Narlis
Ellyza Nasrul
Efrida Efrida
author_sort Narlis Narlis
collection DOAJ
description Community acquired pneumonia (CAP) merupakan infeksi yang paling sering menyebabkan sepsis dan dapat menimbulkan kematian. Pertimbangan pemilihan antimikroba yang tepat dan menghindari penggunaan yang berlebihan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola kuman dan uji kepekaan pasien CAP di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif terhadap 201 sampel sputum pasien CAP yang diperiksa kultur kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan Gram dan uji biokimia untuk mengidentifikasi bakteri. Uji kepekaan antimikroba menggunakan metode difusi cakram. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2016 hingga Desember 2016. Data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Mikroorganisme yang ditemukan adalah Klebsiella pneumonia (55,23%), Staphylococcus aureus (25,87%), Streptococcus pneumonia (7,96%), Pseudomonas aeruginosa (5,97%), Staphylococcus epidermidis (2,9%), Acinetobacter baumani (1,99%), Proteus vulgaris (0,49%). Antimikroba yang paling sensitif adalah Meropenem (78,7%), sedangkan antimikroba resisten dengan persentase tertinggi adalah Ampisilin (90%), Amoksisilin (89,4%), Eritromisin (73,5%), Amoksisilin + Klavulanat (64,6%), dan Kloramfenikol (61,7%). Mikroorganisme yang paling banyak ditemukan adalah Klebsiella pneumonia (55,23%). Meropenem merupakan antimikroba sensitif dengan persentase paling tinggi (78,7%) sedangkan antimikroba resisten dengan persentase paling tinggi adalah ampisilin (90%).
format Article
id doaj-art-cf9910e90cc44d479787282db1264a3d
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2019-09-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-cf9910e90cc44d479787282db1264a3d2025-02-02T08:44:20ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062019-09-018355355710.25077/jka.v8i3.1041911Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016Narlis Narlis0Ellyza Nasrul1Efrida Efrida2Puskesmas Taba Atas, Kabupaten LebongBagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas AndalasBagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas AndalasCommunity acquired pneumonia (CAP) merupakan infeksi yang paling sering menyebabkan sepsis dan dapat menimbulkan kematian. Pertimbangan pemilihan antimikroba yang tepat dan menghindari penggunaan yang berlebihan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola kuman dan uji kepekaan pasien CAP di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif terhadap 201 sampel sputum pasien CAP yang diperiksa kultur kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan Gram dan uji biokimia untuk mengidentifikasi bakteri. Uji kepekaan antimikroba menggunakan metode difusi cakram. Penelitian dilakukan di Laboratorium Sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2016 hingga Desember 2016. Data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Mikroorganisme yang ditemukan adalah Klebsiella pneumonia (55,23%), Staphylococcus aureus (25,87%), Streptococcus pneumonia (7,96%), Pseudomonas aeruginosa (5,97%), Staphylococcus epidermidis (2,9%), Acinetobacter baumani (1,99%), Proteus vulgaris (0,49%). Antimikroba yang paling sensitif adalah Meropenem (78,7%), sedangkan antimikroba resisten dengan persentase tertinggi adalah Ampisilin (90%), Amoksisilin (89,4%), Eritromisin (73,5%), Amoksisilin + Klavulanat (64,6%), dan Kloramfenikol (61,7%). Mikroorganisme yang paling banyak ditemukan adalah Klebsiella pneumonia (55,23%). Meropenem merupakan antimikroba sensitif dengan persentase paling tinggi (78,7%) sedangkan antimikroba resisten dengan persentase paling tinggi adalah ampisilin (90%).http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1041
spellingShingle Narlis Narlis
Ellyza Nasrul
Efrida Efrida
Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016
Jurnal Kesehatan Andalas
title Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016
title_full Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016
title_fullStr Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016
title_full_unstemmed Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016
title_short Pola Kuman dan Uji Kepekaan pada Pasien Community Acquired Pneumonia di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2016
title_sort pola kuman dan uji kepekaan pada pasien community acquired pneumonia di rsup dr m djamil padang tahun 2016
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1041
work_keys_str_mv AT narlisnarlis polakumandanujikepekaanpadapasiencommunityacquiredpneumoniadirsupdrmdjamilpadangtahun2016
AT ellyzanasrul polakumandanujikepekaanpadapasiencommunityacquiredpneumoniadirsupdrmdjamilpadangtahun2016
AT efridaefrida polakumandanujikepekaanpadapasiencommunityacquiredpneumoniadirsupdrmdjamilpadangtahun2016