GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM

Fenomena menguatnya kedasaran masyarakat beragama, diejawantahkan dalam bentuk spirit menginfakkan sebagian hartanya untuk kepentingan beribadah, melek social dan menjadi teladan dalam lingkungan sosialnya. Penelitian ini akan mengurai fenomena kesadaran beragama, faktor psikososial kesadaran beraga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hafidz Hafidz, Akhmad Munir
Format: Article
Language:Arabic
Published: LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember 2022-12-01
Series:Al ' Adalah
Subjects:
Online Access:https://aladalah.uinkhas.ac.id/index.php/aladalah/article/view/310
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832543948251332608
author Hafidz Hafidz
Akhmad Munir
author_facet Hafidz Hafidz
Akhmad Munir
author_sort Hafidz Hafidz
collection DOAJ
description Fenomena menguatnya kedasaran masyarakat beragama, diejawantahkan dalam bentuk spirit menginfakkan sebagian hartanya untuk kepentingan beribadah, melek social dan menjadi teladan dalam lingkungan sosialnya. Penelitian ini akan mengurai fenomena kesadaran beragama, faktor psikososial kesadaran beragama dan ekspresi keberagaman dalam lingkungan sosialnya. Metode dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan atau metode kualitatif fenemonelogis (Analisis Fenomenologis Interpretasi) dalam mengkaji persoalan fenomena pergeseran keagamaan pada masyarakat muslim kota Jember dan Lumajang berkaitan dengan persoalan kesadaran keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, pandangan masyarakat muslim Jember Lumajang, baik dalam masyarakat sebagai individu maupun kelompok, pada hakekatnya dalam konteks memahami agama untuk membangun jati diri keberagamaannya, sangat di tentukan oleh konstruksi ilmu pengetahuan, pengamalan, pengalaman yang dia bangun dari waktu kewaktu, direfleksikan dalam kehidupannya, diejawantahkan dalam kehidupan keberagamaanya sehingga melahirkan pandangan yang dinamis akan memaknai agama. Pandangan keagamaan individu atas keyakinan dan pandangan keberagamaan orang lain, kadangkalanya menuai perdebatan dan persilisihan, hal ini karena factor egosentrisme terhadap pandangan sendiri yang dipaksa terhadap yang lainnya. Seharusnya perbedaan itu dimaknai merupakan Sunnatullah yang harus dijunjung tinggi, harus dibangun ruang dialog yang akan menjadi jalan kebaikan bersama. Ketiga Faktor Psikososial yang mempengaruhi munculnya kesadaran baru perilaku keagamaan masyarakat muslim di Jember dan Lumajang, memiliki corak pemahaman yang kompleks, hal ini karena setiap individu memiliki factor psikososial yang berbeda satu sama lainnya atas dialog dan interaksinya dengan realitas sosialnya. Namun demikian secara umum dapat picu oleh beberapa hal pertama, pandangan mereka tentang Islam menekankan pada keimanan dibandingkan persoalan formalitas keagamaan merupakan pemicu utama lahirnya kesadaran. Kedua, kekecawaan terhadap institusi tokoh agama dan institusi keagamaan, menurut pandangan mereka tidak lagi mencerminkan semangat keagamaan yang sebenarnya. Hal ini karena kesadaran mereka terhadap agama, hanya berkutat pada dalil dan tidak mencerminkan substansi dalil dalam ekspresi keberagamaanya, sehingga jiwa dan sikap teladan jauh dari cerminan perilakunya. Seharusnya bekal pengetahuan agama dan kealimannya, harus dapat mendorongnya menjadi pribadi yang arif, bijaksana dan mampu menjadi teladan ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Ketiga, lingkungan sosial atau pendidikan yang mewariskan pengetahuan tentang keagamaan seharusnya dapat mendorong pemikiran dan refleksi kritis atas apa yang mereka perbuat untuk menyikapi problem-problem sosial. Artinya kesadaran mereka atas keberagamaan mereka harus melek sosial, bukan hanya melek atas dirinya sendiri yang kurang peduli pada kehidupan sosial.
format Article
id doaj-art-c64e7420aefd466b8d87bef3888cc37c
institution Kabale University
issn 1410-7406
2684-8368
language Arabic
publishDate 2022-12-01
publisher LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
record_format Article
series Al ' Adalah
spelling doaj-art-c64e7420aefd466b8d87bef3888cc37c2025-02-03T11:18:36ZaraLP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq JemberAl ' Adalah1410-74062684-83682022-12-0125218720610.35719/aladalah.v25i2.310314GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIMHafidz Hafidz0Akhmad Munir1UIN Kiai Haji Achmad Siddiq JemberUIN Kiai Haji Achmad Siddiq JemberFenomena menguatnya kedasaran masyarakat beragama, diejawantahkan dalam bentuk spirit menginfakkan sebagian hartanya untuk kepentingan beribadah, melek social dan menjadi teladan dalam lingkungan sosialnya. Penelitian ini akan mengurai fenomena kesadaran beragama, faktor psikososial kesadaran beragama dan ekspresi keberagaman dalam lingkungan sosialnya. Metode dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan atau metode kualitatif fenemonelogis (Analisis Fenomenologis Interpretasi) dalam mengkaji persoalan fenomena pergeseran keagamaan pada masyarakat muslim kota Jember dan Lumajang berkaitan dengan persoalan kesadaran keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, pandangan masyarakat muslim Jember Lumajang, baik dalam masyarakat sebagai individu maupun kelompok, pada hakekatnya dalam konteks memahami agama untuk membangun jati diri keberagamaannya, sangat di tentukan oleh konstruksi ilmu pengetahuan, pengamalan, pengalaman yang dia bangun dari waktu kewaktu, direfleksikan dalam kehidupannya, diejawantahkan dalam kehidupan keberagamaanya sehingga melahirkan pandangan yang dinamis akan memaknai agama. Pandangan keagamaan individu atas keyakinan dan pandangan keberagamaan orang lain, kadangkalanya menuai perdebatan dan persilisihan, hal ini karena factor egosentrisme terhadap pandangan sendiri yang dipaksa terhadap yang lainnya. Seharusnya perbedaan itu dimaknai merupakan Sunnatullah yang harus dijunjung tinggi, harus dibangun ruang dialog yang akan menjadi jalan kebaikan bersama. Ketiga Faktor Psikososial yang mempengaruhi munculnya kesadaran baru perilaku keagamaan masyarakat muslim di Jember dan Lumajang, memiliki corak pemahaman yang kompleks, hal ini karena setiap individu memiliki factor psikososial yang berbeda satu sama lainnya atas dialog dan interaksinya dengan realitas sosialnya. Namun demikian secara umum dapat picu oleh beberapa hal pertama, pandangan mereka tentang Islam menekankan pada keimanan dibandingkan persoalan formalitas keagamaan merupakan pemicu utama lahirnya kesadaran. Kedua, kekecawaan terhadap institusi tokoh agama dan institusi keagamaan, menurut pandangan mereka tidak lagi mencerminkan semangat keagamaan yang sebenarnya. Hal ini karena kesadaran mereka terhadap agama, hanya berkutat pada dalil dan tidak mencerminkan substansi dalil dalam ekspresi keberagamaanya, sehingga jiwa dan sikap teladan jauh dari cerminan perilakunya. Seharusnya bekal pengetahuan agama dan kealimannya, harus dapat mendorongnya menjadi pribadi yang arif, bijaksana dan mampu menjadi teladan ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Ketiga, lingkungan sosial atau pendidikan yang mewariskan pengetahuan tentang keagamaan seharusnya dapat mendorong pemikiran dan refleksi kritis atas apa yang mereka perbuat untuk menyikapi problem-problem sosial. Artinya kesadaran mereka atas keberagamaan mereka harus melek sosial, bukan hanya melek atas dirinya sendiri yang kurang peduli pada kehidupan sosial.https://aladalah.uinkhas.ac.id/index.php/aladalah/article/view/310mas saya sudah submite artikel mohon di proses
spellingShingle Hafidz Hafidz
Akhmad Munir
GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM
Al ' Adalah
mas saya sudah submite artikel mohon di proses
title GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM
title_full GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM
title_fullStr GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM
title_full_unstemmed GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM
title_short GAIRAH BERAGAMA MASYARAKAT MUSLIM
title_sort gairah beragama masyarakat muslim
topic mas saya sudah submite artikel mohon di proses
url https://aladalah.uinkhas.ac.id/index.php/aladalah/article/view/310
work_keys_str_mv AT hafidzhafidz gairahberagamamasyarakatmuslim
AT akhmadmunir gairahberagamamasyarakatmuslim