Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016

Latar belakang: Tuberkulosis (TB) masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian. Insiden TB anak sekitar 6% dari semua kasus TB namun spektrum penyakit TB anak masih belum jelas. Tujuan penelitian ini menggambarkan profil demografi, spektrum penyakit, dan respon pengobatan selu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nurul Noviarisa, Finny Fitry Yani, Darfious Basir
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2019-01-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/949
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832569284315840512
author Nurul Noviarisa
Finny Fitry Yani
Darfious Basir
author_facet Nurul Noviarisa
Finny Fitry Yani
Darfious Basir
author_sort Nurul Noviarisa
collection DOAJ
description Latar belakang: Tuberkulosis (TB) masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian. Insiden TB anak sekitar 6% dari semua kasus TB namun spektrum penyakit TB anak masih belum jelas. Tujuan penelitian ini menggambarkan profil demografi, spektrum penyakit, dan respon pengobatan seluruh anak dengan TB pada 3 tahun terakhir di Rumah Sakit dr M Djamil Padang. Metode: Studi ini merupakan penelitian retrospektif terhadap semua anak menderita TB di Rumah Sakit Dr. M. Djamil pada tahun 2014-2016. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien. Hasil: Terdapat 198 anak dengan diagnosis TB, 114 pasien rawat jalan dan 84 pasien rawat inap. Sebagian besar berusia 5-9 tahun (40,9%), laki-laki 66,7% dan 78,8% berstatus sosial ekonomi rendah. TB paru lebih banyak ditemukan pada pasien rawat jalan daripada rawat inap (69,3% vs 15,5%), TB ekstraparu lebih banyak ditemukan pada pasien rawat inap (84,5% vs 30,7%). Penyakit penyerta tersering adalah HIV (6,6%). Gejala terbanyak pada pasien rawat inap adalah penurunan kesadaran (67,9%) sedangkan pasien rawat jalan adalah penurunan berat badan (43,9%). Temuan tes tuberkulin positif hampir sama pada pasien rawat jalan dan rawat inap (48,2% vs 45,2%). Riwayat kontak TB ditemukan pada 43,9% kasus. Rontgen toraks dengan gambaran TB ditemukan pada 92,4% kasus. 78,3% kasus pulih paska 6 bulan pengobatan, 21% pulih dengan pengobatan tambahan, yang lainnya pindah ke pelayanan kesehatan primer dan putus obat. Efek samping obat terjadi pada 6,6% kasus, 6,6% kasus meninggal. Kesimpulan: Terdapat variasi spektrum klinis yang luas pada TB anak, data surveilans yang komprehensif sangat berguna untuk menentukan kebijakan berikutnya untuk menurunkan insiden TB.
format Article
id doaj-art-b2d3b922523645e68dd4826591e12fc8
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2019-01-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-b2d3b922523645e68dd4826591e12fc82025-02-02T22:30:30ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062019-01-0181S364110.25077/jka.v8i1S.949822Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016Nurul Noviarisa0Finny Fitry Yani1Darfious Basir2YARSI Sumatera BaratBagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil PadangBagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil PadangLatar belakang: Tuberkulosis (TB) masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian. Insiden TB anak sekitar 6% dari semua kasus TB namun spektrum penyakit TB anak masih belum jelas. Tujuan penelitian ini menggambarkan profil demografi, spektrum penyakit, dan respon pengobatan seluruh anak dengan TB pada 3 tahun terakhir di Rumah Sakit dr M Djamil Padang. Metode: Studi ini merupakan penelitian retrospektif terhadap semua anak menderita TB di Rumah Sakit Dr. M. Djamil pada tahun 2014-2016. Data dikumpulkan dari rekam medis pasien. Hasil: Terdapat 198 anak dengan diagnosis TB, 114 pasien rawat jalan dan 84 pasien rawat inap. Sebagian besar berusia 5-9 tahun (40,9%), laki-laki 66,7% dan 78,8% berstatus sosial ekonomi rendah. TB paru lebih banyak ditemukan pada pasien rawat jalan daripada rawat inap (69,3% vs 15,5%), TB ekstraparu lebih banyak ditemukan pada pasien rawat inap (84,5% vs 30,7%). Penyakit penyerta tersering adalah HIV (6,6%). Gejala terbanyak pada pasien rawat inap adalah penurunan kesadaran (67,9%) sedangkan pasien rawat jalan adalah penurunan berat badan (43,9%). Temuan tes tuberkulin positif hampir sama pada pasien rawat jalan dan rawat inap (48,2% vs 45,2%). Riwayat kontak TB ditemukan pada 43,9% kasus. Rontgen toraks dengan gambaran TB ditemukan pada 92,4% kasus. 78,3% kasus pulih paska 6 bulan pengobatan, 21% pulih dengan pengobatan tambahan, yang lainnya pindah ke pelayanan kesehatan primer dan putus obat. Efek samping obat terjadi pada 6,6% kasus, 6,6% kasus meninggal. Kesimpulan: Terdapat variasi spektrum klinis yang luas pada TB anak, data surveilans yang komprehensif sangat berguna untuk menentukan kebijakan berikutnya untuk menurunkan insiden TB.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/949
spellingShingle Nurul Noviarisa
Finny Fitry Yani
Darfious Basir
Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016
Jurnal Kesehatan Andalas
title Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016
title_full Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016
title_fullStr Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016
title_full_unstemmed Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016
title_short Tren Kasus Tuberkulosis Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014-2016
title_sort tren kasus tuberkulosis anak di rsup dr m djamil padang tahun 2014 2016
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/949
work_keys_str_mv AT nurulnoviarisa trenkasustuberkulosisanakdirsupdrmdjamilpadangtahun20142016
AT finnyfitryyani trenkasustuberkulosisanakdirsupdrmdjamilpadangtahun20142016
AT darfiousbasir trenkasustuberkulosisanakdirsupdrmdjamilpadangtahun20142016