Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual
Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh banyak terjadi kasus kekerasan seksual yang bukan hanya terjadi kepada orang dewasa, akan tetapi saat sekarang ini kasus kekerasa seksual juga terjadi pada anak-anak yang masih dibawah umur, dimana pelaku kejahatan dari kekerasan seksual tersebut adalah orang d...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Indonesian Counselor Association
2019-07-01
|
Series: | SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling |
Online Access: | https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/402 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832583184574840832 |
---|---|
author | Lia Mita Syahri Ifdil Ifdil |
author_facet | Lia Mita Syahri Ifdil Ifdil |
author_sort | Lia Mita Syahri |
collection | DOAJ |
description | Permasalahan ini dilatarbelakangi oleh banyak terjadi kasus kekerasan seksual yang bukan hanya terjadi kepada orang dewasa, akan tetapi saat sekarang ini kasus kekerasa seksual juga terjadi pada anak-anak yang masih dibawah umur, dimana pelaku kejahatan dari kekerasan seksual tersebut adalah orang dewasa bahkan bisa jadi orang terdekat mereka yang mereka anggap sebagai pelindung bagi mereka. Kekerasa seksual yang mereka dapatkan dilakukan oleh pelaku dari kekerasan seksual dengan cara memberikan iming-iming kepada anak tersebut dengan membelikannya permen atau es cream sehingga anak tersebut mengikuti kemauan dari pelaku kekerasan seksual, pelaku kekeresan seksual pada anak-anak lebih dikenal dengan tindakan atau penyakit yang disebut ‘’Pedofil’’ dimana pelaku pedofilia ini lebih menyukai anak-anak dalam meluapkan hawa nafsu seksual nya ketimbang kepada orang dewasa. Anak-anak yang mengalami kekerasa seksual mereka akan mengalami rasa takut atau trauma yang amat mendalam baik luka atau trauma yang ditinggalkan melalui fisik atau berupa luka pada bagian tubuh mereka yang menjadi obsek kepuasaan seksual atau trauma (luka) pada bagian psikologis mereka berupa rasa takut dan tidak percaya kepada siapapun atau pun rasa yang mereka sendiri sebagai anak-anak tidak mengerti apa yang telah terjadi pada diri mereka, sehingga kejadian yang mereka alami yaitu kekerasan seksual yang mereka dapatkan akan menganggu fikiran mereka, anak-anak akan rentan lebih lama mengingat kejadian tersebut, sehingga dalam hal ini teknik play therapy (Terapi bermain) dalam play therapy kegiatan utama yang dilakukan adalah bermain, maka dari itu diharapkan dalam penggunaan play therapy anak-anak yang mengalami kejadian kekerasan seksual dapat kembali ke dunianya yaitu bermain dan dapat melupakan kejadian kekerasan seksual yang mereka rasakan, anak-anak kembali dalam kegiatannya bermain dan kembali lagi percaya kepada lingkungan mereka yang dapat menjaga mereka dari kejadian yang menyakitkan. |
format | Article |
id | doaj-art-b07412502f764e19b90195a51b604968 |
institution | Kabale University |
issn | 2548-3234 2548-3226 |
language | English |
publishDate | 2019-07-01 |
publisher | Indonesian Counselor Association |
record_format | Article |
series | SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling |
spelling | doaj-art-b07412502f764e19b90195a51b6049682025-01-29T00:09:35ZengIndonesian Counselor AssociationSCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling2548-32342548-32262019-07-0142485510.23916/08402011278Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan SeksualLia Mita Syahri0Ifdil Ifdil1Universitas Negeri PadangUniversitas Negeri PadangPermasalahan ini dilatarbelakangi oleh banyak terjadi kasus kekerasan seksual yang bukan hanya terjadi kepada orang dewasa, akan tetapi saat sekarang ini kasus kekerasa seksual juga terjadi pada anak-anak yang masih dibawah umur, dimana pelaku kejahatan dari kekerasan seksual tersebut adalah orang dewasa bahkan bisa jadi orang terdekat mereka yang mereka anggap sebagai pelindung bagi mereka. Kekerasa seksual yang mereka dapatkan dilakukan oleh pelaku dari kekerasan seksual dengan cara memberikan iming-iming kepada anak tersebut dengan membelikannya permen atau es cream sehingga anak tersebut mengikuti kemauan dari pelaku kekerasan seksual, pelaku kekeresan seksual pada anak-anak lebih dikenal dengan tindakan atau penyakit yang disebut ‘’Pedofil’’ dimana pelaku pedofilia ini lebih menyukai anak-anak dalam meluapkan hawa nafsu seksual nya ketimbang kepada orang dewasa. Anak-anak yang mengalami kekerasa seksual mereka akan mengalami rasa takut atau trauma yang amat mendalam baik luka atau trauma yang ditinggalkan melalui fisik atau berupa luka pada bagian tubuh mereka yang menjadi obsek kepuasaan seksual atau trauma (luka) pada bagian psikologis mereka berupa rasa takut dan tidak percaya kepada siapapun atau pun rasa yang mereka sendiri sebagai anak-anak tidak mengerti apa yang telah terjadi pada diri mereka, sehingga kejadian yang mereka alami yaitu kekerasan seksual yang mereka dapatkan akan menganggu fikiran mereka, anak-anak akan rentan lebih lama mengingat kejadian tersebut, sehingga dalam hal ini teknik play therapy (Terapi bermain) dalam play therapy kegiatan utama yang dilakukan adalah bermain, maka dari itu diharapkan dalam penggunaan play therapy anak-anak yang mengalami kejadian kekerasan seksual dapat kembali ke dunianya yaitu bermain dan dapat melupakan kejadian kekerasan seksual yang mereka rasakan, anak-anak kembali dalam kegiatannya bermain dan kembali lagi percaya kepada lingkungan mereka yang dapat menjaga mereka dari kejadian yang menyakitkan.https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/402 |
spellingShingle | Lia Mita Syahri Ifdil Ifdil Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling |
title | Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual |
title_full | Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual |
title_fullStr | Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual |
title_full_unstemmed | Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual |
title_short | Penggunaan Play Therapy dalam Mengurangi Rasa Trauma Anak yang Mengalami Kekerasan Seksual |
title_sort | penggunaan play therapy dalam mengurangi rasa trauma anak yang mengalami kekerasan seksual |
url | https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid/article/view/402 |
work_keys_str_mv | AT liamitasyahri penggunaanplaytherapydalammengurangirasatraumaanakyangmengalamikekerasanseksual AT ifdilifdil penggunaanplaytherapydalammengurangirasatraumaanakyangmengalamikekerasanseksual |