Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Urea Enkapsulasi pada Metode Irigasi Tetes terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleracea var. Alboglabra)

Kandungan nitrogen dalam urea mudah menguap dan larut dalam air, oleh karena itu efisiensi pemupukan urea perlu diperbaiki dengan mengubahnya menjadi slow-release fertilizer. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan urea terenkapsulasi, mengetahui tingkat pelarutan urea terenkapsulasi, dan menge...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Pulung Damar Panuluh, Cahyoadi Bowo
Format: Article
Language:English
Published: Politeknik Negeri Jember 2025-03-01
Series:Agriprima: Journal of Applied Agricultural Sciences
Subjects:
Online Access:https://agriprima.polije.ac.id/index.php/journal/article/view/626
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kandungan nitrogen dalam urea mudah menguap dan larut dalam air, oleh karena itu efisiensi pemupukan urea perlu diperbaiki dengan mengubahnya menjadi slow-release fertilizer. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan urea terenkapsulasi, mengetahui tingkat pelarutan urea terenkapsulasi, dan mengetahui interaksi antara dosis dan frekuensi pemberian urea terenkapsulasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Penelitian dilakukan di Greenhouse Balai Penyuluh Pertanian Wirolegi, Sumbersari, Jember, dengan koordinat geografis 8°11'18,08'' LS dan 113°44'57,91'' BT pada ketinggian 123 MDPL. Percobaan disusun dengan model rancangan acak lengkap faktorial, melalui perbedaan dosis dan frekuensi pemberian urea terenkapsulasi dengan ulangan 3 kali. Data pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan kemudian diuji lanjut dengan uji DMRT pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dosis dan frekuensi pemberian urea terenkapsulasi menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kailan terbaik terhadap jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, dan kandungan klorofil. Urea terenkapsulasi dapat dibuat dari penyalut zeolit alam, alginat, dan tepung sagu. Tingkat pelarutan urea terenkapsulasi terbaik diperoleh melalui penimbunan dengan tanah lembab. Jumlah urea terenkapsulasi yang dibutuhkan adalah 240 kg/ha untuk meningkatkan bobot segar tanaman, sedangkan 480 kg/ha diperlukan untuk meningkatkan kandungan klorofil. Urea terenkapsulasi terbukti meningkatkan hasil dan kualitas tanaman dengan mengatur dosis dan frekuensi pemberian.
ISSN:2549-2934
2549-2942