Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional
The internet and social media have become effective platforms for spreading extremist ideologies, strengthening polarization, and creating “echo chambers” that reinforce radicalism. This research aims to identify the main challenges and formulate strategies to prevent conflicts triggered by intolera...
Saved in:
Main Authors: | , , , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
University of Tribhuwana Tunggadewi
2024-12-01
|
Series: | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Subjects: | |
Online Access: | https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/3087 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832582603497013248 |
---|---|
author | Budi Setiawan Bayu Setiawan Eri R Hidayat Pujo Widodo Herlina Juni Risma Saragih Achmed Sukendro |
author_facet | Budi Setiawan Bayu Setiawan Eri R Hidayat Pujo Widodo Herlina Juni Risma Saragih Achmed Sukendro |
author_sort | Budi Setiawan |
collection | DOAJ |
description | The internet and social media have become effective platforms for spreading extremist ideologies, strengthening polarization, and creating “echo chambers” that reinforce radicalism. This research aims to identify the main challenges and formulate strategies to prevent conflicts triggered by intolerance and radicalism in the digital era. Using a qualitative approach with a case study method, this research analyzes secondary data from official documents, previous scientific studies, and social media content to understand the patterns of spreading intolerance and radicalism. The results show that the main challenges in conflict prevention include anonymity and accessibility of technology, social media algorithms that support confirmation bias, lack of digital literacy, weak supervision and regulation, and the appeal of radical ideologies. Therefore, a prevention strategy that involves strengthening digital literacy, improving regulations, and collaboration between stakeholders is considered very important in tackling radicalism in cyberspace. Hopefully, the implementation of this comprehensive strategy can realize a more resilient, inclusive and safe society from the influence of radical ideologies in the digital era. This research implies the need for multi-stakeholder collaboration in developing more effective policies to prevent radicalism in the digital era.
Internet dan media sosial menjadi sarana efektif bagi penyebaran ideologi ekstrem, memperkuat polarisasi, dan menciptakan "echo chambers" yang memupuk radikalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama dan merumuskan strategi pencegahan konflik akibat intoleransi dan radikalisme di era digital demi mewujudkan keamanan nasional. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menganalisis data sekunder dari dokumen resmi dan penelitian terdahulu, serta konten media sosial untuk memahami pola penyebaran intoleransi dan radikalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anonimitas dan aksesibilitas teknologi, algoritma media sosial yang memperkuat bias konfirmasi, kurangnya literasi digital, pengawasan dan regulasi yang lemah, serta daya tarik ideologi radikal merupakan tantangan utama dalam mencegah konflik akibat intoleransi dan radikalisme di era digital. Oleh karena itu, penguatan regulasi dan literasi digital serta kolaborasi multi-stakeholder dapat menjadi strategi dalam mengurangi radikalisme di dunia maya. Dengan strategi yang komprehensif ini, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih tangguh, inklusif, dan aman dari pengaruh ideologi radikal di era digital. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas program literasi digital, dan menganalisis dampak regulasi konten media sosial. Penelitian ini mengimplikasikan perlunya kolaborasi multi-stakeholder dalam menyusun kebijakan yang lebih efektif untuk mencegah radikalisme di era digital |
format | Article |
id | doaj-art-a405acd10b4b49cda18048b00d8d9c8c |
institution | Kabale University |
issn | 2442-6962 |
language | English |
publishDate | 2024-12-01 |
publisher | University of Tribhuwana Tunggadewi |
record_format | Article |
series | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
spelling | doaj-art-a405acd10b4b49cda18048b00d8d9c8c2025-01-29T14:14:13ZengUniversity of Tribhuwana TunggadewiJurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik2442-69622024-12-0113361562310.33366/jisip.v13i3.30872422Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan NasionalBudi Setiawan0Bayu Setiawan1Eri R Hidayat2Pujo Widodo3Herlina Juni Risma Saragih4Achmed Sukendro5Universitas Pertahanan Republik IndonesiaUniversitas Pertahanan Republik IndonesiaUniversitas Pertahanan Republik IndonesiaUniversitas Pertahanan Republik IndonesiaUniversitas Pertahanan Republik IndonesiaUniversitas Pertahanan Republik IndonesiaThe internet and social media have become effective platforms for spreading extremist ideologies, strengthening polarization, and creating “echo chambers” that reinforce radicalism. This research aims to identify the main challenges and formulate strategies to prevent conflicts triggered by intolerance and radicalism in the digital era. Using a qualitative approach with a case study method, this research analyzes secondary data from official documents, previous scientific studies, and social media content to understand the patterns of spreading intolerance and radicalism. The results show that the main challenges in conflict prevention include anonymity and accessibility of technology, social media algorithms that support confirmation bias, lack of digital literacy, weak supervision and regulation, and the appeal of radical ideologies. Therefore, a prevention strategy that involves strengthening digital literacy, improving regulations, and collaboration between stakeholders is considered very important in tackling radicalism in cyberspace. Hopefully, the implementation of this comprehensive strategy can realize a more resilient, inclusive and safe society from the influence of radical ideologies in the digital era. This research implies the need for multi-stakeholder collaboration in developing more effective policies to prevent radicalism in the digital era. Internet dan media sosial menjadi sarana efektif bagi penyebaran ideologi ekstrem, memperkuat polarisasi, dan menciptakan "echo chambers" yang memupuk radikalisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama dan merumuskan strategi pencegahan konflik akibat intoleransi dan radikalisme di era digital demi mewujudkan keamanan nasional. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menganalisis data sekunder dari dokumen resmi dan penelitian terdahulu, serta konten media sosial untuk memahami pola penyebaran intoleransi dan radikalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anonimitas dan aksesibilitas teknologi, algoritma media sosial yang memperkuat bias konfirmasi, kurangnya literasi digital, pengawasan dan regulasi yang lemah, serta daya tarik ideologi radikal merupakan tantangan utama dalam mencegah konflik akibat intoleransi dan radikalisme di era digital. Oleh karena itu, penguatan regulasi dan literasi digital serta kolaborasi multi-stakeholder dapat menjadi strategi dalam mengurangi radikalisme di dunia maya. Dengan strategi yang komprehensif ini, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih tangguh, inklusif, dan aman dari pengaruh ideologi radikal di era digital. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas program literasi digital, dan menganalisis dampak regulasi konten media sosial. Penelitian ini mengimplikasikan perlunya kolaborasi multi-stakeholder dalam menyusun kebijakan yang lebih efektif untuk mencegah radikalisme di era digitalhttps://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/3087intoleransiradikalismeera digitalkeamanan nasional |
spellingShingle | Budi Setiawan Bayu Setiawan Eri R Hidayat Pujo Widodo Herlina Juni Risma Saragih Achmed Sukendro Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik intoleransi radikalisme era digital keamanan nasional |
title | Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional |
title_full | Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional |
title_fullStr | Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional |
title_full_unstemmed | Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional |
title_short | Tantangan dan Strategi Pencegahan Konflik akibat Intoleransi dan Radikalisme di Era Digital untuk Mewujudkan Keamanan Nasional |
title_sort | tantangan dan strategi pencegahan konflik akibat intoleransi dan radikalisme di era digital untuk mewujudkan keamanan nasional |
topic | intoleransi radikalisme era digital keamanan nasional |
url | https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/3087 |
work_keys_str_mv | AT budisetiawan tantangandanstrategipencegahankonflikakibatintoleransidanradikalismedieradigitaluntukmewujudkankeamanannasional AT bayusetiawan tantangandanstrategipencegahankonflikakibatintoleransidanradikalismedieradigitaluntukmewujudkankeamanannasional AT erirhidayat tantangandanstrategipencegahankonflikakibatintoleransidanradikalismedieradigitaluntukmewujudkankeamanannasional AT pujowidodo tantangandanstrategipencegahankonflikakibatintoleransidanradikalismedieradigitaluntukmewujudkankeamanannasional AT herlinajunirismasaragih tantangandanstrategipencegahankonflikakibatintoleransidanradikalismedieradigitaluntukmewujudkankeamanannasional AT achmedsukendro tantangandanstrategipencegahankonflikakibatintoleransidanradikalismedieradigitaluntukmewujudkankeamanannasional |