Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum Nasi
Abstrak Latar Belakang: Gejala sumbatan hidung meskipun bukan suatu gejala penyakit yang berat, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup dan aktivitas penderita. Penyebab sumbatan hidung dapat bervariasi dari berbagai penyakit dan kelainan anatomis. Salah satu penyebab dari kelainan anatomi adalah...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Faculty of Medicine at Universitas Andalas
2012-07-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/4 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832569883481604096 |
---|---|
author | Bestari J Budiman Ade Asyari |
author_facet | Bestari J Budiman Ade Asyari |
author_sort | Bestari J Budiman |
collection | DOAJ |
description | Abstrak
Latar Belakang: Gejala sumbatan hidung meskipun bukan suatu gejala penyakit yang berat, tetapi dapat
menurunkan kualitas hidup dan aktivitas penderita. Penyebab sumbatan hidung dapat bervariasi dari berbagai
penyakit dan kelainan anatomis. Salah satu penyebab dari kelainan anatomi adalah deviasi septum nasi. Tujuan:
Untuk menilai gejala dan derajat sumbatan hidung pada deviasi septum nasi. Tinjauan Pustaka: Diagnosis dari
gejala sumbatan hidung sangat kompleks dan bervariasi, selain berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
juga diperlukan pemeriksaan penunjang untuk pengukuran sumbatan hidung. Skor sumbatan hidung merupakan
salah satu parameter untuk menilai suatu sumbatan hidung pada deviasi septum nasi. Untuk itu diperlukan
pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi gejala sumbatan hidung,
diantaranya adalah nasal inspiratory flow meter, rhinomanometri dan rhinometri akustik. Kesimpulan: Gejala
sumbatan hidung pada deviasi septum dapat dievaluasi dengan pemeriksaan tambahan meliputi pemeriksaan
dengan spatula lidah, nasal inspiratory flow metry, nasal expiratory flow metry, rinomanometri, dan rinometri
akustik.
Kata kunci: sumbatan hidung, deviasi septum, nasal inspiratory flow metry, nasal expiratory flow metry,
rinomanometri, rinometri akuistik.
Abstract
Background: Although nasal obstruction is not a severe symptom of the disease, it can decrease the quality
of life and activity of the patient. The etiology of nasal obstruction could be varied from any diseases and
anatomical abnormalities. One of anatomical abnormality cause is septal deviation. Purpose: To evaluate the
symptom and the degree of nasal obstruction in septal deviation. Review: The diagnosis of nasal obstruction is
more complex and varied, based on anamnesis and physical examination, and beside that need additional
examination to measure the nasal patency. Nasal obstruction score is one of parameter to evaluate the obstruction
of nose. Because of that, it needs additional examination to diagnose and evaluate the nasal obstruction, include
nasal inspiratory flow meter, rhinomanometry, acoustic rhinometry. Conclusion: Nasal obstruction in septal
deviation with additional examination, such as tongue spatula, nsal expiratory flow metry, nasal inspiratory flow
meter, rhinomanometry, acoustic rhinometry.
Keywords: Nasal obstruction, septal deviation, nasal inspiratory flow meter, nasal expiratory flow metry,
rhinomanometry, acoustic rhinometry |
format | Article |
id | doaj-art-9f4cb51371e445f29fdf943bc907a5fa |
institution | Kabale University |
issn | 2301-7406 |
language | English |
publishDate | 2012-07-01 |
publisher | Faculty of Medicine at Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj-art-9f4cb51371e445f29fdf943bc907a5fa2025-02-02T19:33:37ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062012-07-01114Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum NasiBestari J BudimanAde AsyariAbstrak Latar Belakang: Gejala sumbatan hidung meskipun bukan suatu gejala penyakit yang berat, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup dan aktivitas penderita. Penyebab sumbatan hidung dapat bervariasi dari berbagai penyakit dan kelainan anatomis. Salah satu penyebab dari kelainan anatomi adalah deviasi septum nasi. Tujuan: Untuk menilai gejala dan derajat sumbatan hidung pada deviasi septum nasi. Tinjauan Pustaka: Diagnosis dari gejala sumbatan hidung sangat kompleks dan bervariasi, selain berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik juga diperlukan pemeriksaan penunjang untuk pengukuran sumbatan hidung. Skor sumbatan hidung merupakan salah satu parameter untuk menilai suatu sumbatan hidung pada deviasi septum nasi. Untuk itu diperlukan pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi gejala sumbatan hidung, diantaranya adalah nasal inspiratory flow meter, rhinomanometri dan rhinometri akustik. Kesimpulan: Gejala sumbatan hidung pada deviasi septum dapat dievaluasi dengan pemeriksaan tambahan meliputi pemeriksaan dengan spatula lidah, nasal inspiratory flow metry, nasal expiratory flow metry, rinomanometri, dan rinometri akustik. Kata kunci: sumbatan hidung, deviasi septum, nasal inspiratory flow metry, nasal expiratory flow metry, rinomanometri, rinometri akuistik. Abstract Background: Although nasal obstruction is not a severe symptom of the disease, it can decrease the quality of life and activity of the patient. The etiology of nasal obstruction could be varied from any diseases and anatomical abnormalities. One of anatomical abnormality cause is septal deviation. Purpose: To evaluate the symptom and the degree of nasal obstruction in septal deviation. Review: The diagnosis of nasal obstruction is more complex and varied, based on anamnesis and physical examination, and beside that need additional examination to measure the nasal patency. Nasal obstruction score is one of parameter to evaluate the obstruction of nose. Because of that, it needs additional examination to diagnose and evaluate the nasal obstruction, include nasal inspiratory flow meter, rhinomanometry, acoustic rhinometry. Conclusion: Nasal obstruction in septal deviation with additional examination, such as tongue spatula, nsal expiratory flow metry, nasal inspiratory flow meter, rhinomanometry, acoustic rhinometry. Keywords: Nasal obstruction, septal deviation, nasal inspiratory flow meter, nasal expiratory flow metry, rhinomanometry, acoustic rhinometryhttp://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/4 |
spellingShingle | Bestari J Budiman Ade Asyari Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum Nasi Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum Nasi |
title_full | Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum Nasi |
title_fullStr | Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum Nasi |
title_full_unstemmed | Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum Nasi |
title_short | Pengukuran Sumbatan Hidung pada Deviasi Septum Nasi |
title_sort | pengukuran sumbatan hidung pada deviasi septum nasi |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/4 |
work_keys_str_mv | AT bestarijbudiman pengukuransumbatanhidungpadadeviasiseptumnasi AT adeasyari pengukuransumbatanhidungpadadeviasiseptumnasi |