Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan pasangan yang menikah pada usia dini untuk menggali pengalaman mereka dalam menjalani pernikahan,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hendra Pratama Sihombing, Cutmetia Cutmetia
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2024-08-01
Series:Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/4419
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832583892255637504
author Hendra Pratama Sihombing
Cutmetia Cutmetia
author_facet Hendra Pratama Sihombing
Cutmetia Cutmetia
author_sort Hendra Pratama Sihombing
collection DOAJ
description Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan pasangan yang menikah pada usia dini untuk menggali pengalaman mereka dalam menjalani pernikahan, tantangan yang dihadapi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mereka. Subjek penelitian 3 pasangan yang sudah tidak melanjutkan Pendidikan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan mulai dari mereduksi data, menyajikan data serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aspek positif seperti menghindari pergaulan bebas dan keberhasilan dalam merintis usaha, jika dilihat dari aspek negatif dapat berupa perbedaan pendapat yang menimbulkan pertengkaran dari sebuah emosi. Kualitas hubungan, dukungan sosial, kesejahteraan mental, sumberdaya ekonomi, dan kesehatan fisik merupakan faktor-faktor penting yang mendukung subjective well-being. Namun, pasangan usia dini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pengalaman hidup, beban ekonomi di akibat kan minim nya relasi dan sangat sulit mencari pekerjaan tetapi, kurangnya dukungan sosial, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Penting untuk memberikan dukungan kepada pasangan usia dini untuk membantu mereka mengatasi tantangan dan meningkatkan subjective well-being mereka. Dukungan ini dapat datang dari berbagai pihak, seperti keluarga, teman, komunitas, dan pemerintah.
format Article
id doaj-art-9e9599946d6c4140a5b39a6a26954e58
institution Kabale University
issn 2476-9886
2477-0302
language Indonesian
publishDate 2024-08-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia
spelling doaj-art-9e9599946d6c4140a5b39a6a26954e582025-01-28T02:16:50ZindIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia2476-98862477-03022024-08-0110167068010.29210/12024244192164Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia diniHendra Pratama SihombingCutmetia CutmetiaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan pasangan yang menikah pada usia dini untuk menggali pengalaman mereka dalam menjalani pernikahan, tantangan yang dihadapi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan mereka. Subjek penelitian 3 pasangan yang sudah tidak melanjutkan Pendidikan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan mulai dari mereduksi data, menyajikan data serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aspek positif seperti menghindari pergaulan bebas dan keberhasilan dalam merintis usaha, jika dilihat dari aspek negatif dapat berupa perbedaan pendapat yang menimbulkan pertengkaran dari sebuah emosi. Kualitas hubungan, dukungan sosial, kesejahteraan mental, sumberdaya ekonomi, dan kesehatan fisik merupakan faktor-faktor penting yang mendukung subjective well-being. Namun, pasangan usia dini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pengalaman hidup, beban ekonomi di akibat kan minim nya relasi dan sangat sulit mencari pekerjaan tetapi, kurangnya dukungan sosial, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Penting untuk memberikan dukungan kepada pasangan usia dini untuk membantu mereka mengatasi tantangan dan meningkatkan subjective well-being mereka. Dukungan ini dapat datang dari berbagai pihak, seperti keluarga, teman, komunitas, dan pemerintah.https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/4419subjektif well-being, pernikahan, usia dini
spellingShingle Hendra Pratama Sihombing
Cutmetia Cutmetia
Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini
Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia
subjektif well-being, pernikahan, usia dini
title Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini
title_full Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini
title_fullStr Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini
title_full_unstemmed Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini
title_short Analisis subjective well-being pada pasangan yang menikah pada usia dini
title_sort analisis subjective well being pada pasangan yang menikah pada usia dini
topic subjektif well-being, pernikahan, usia dini
url https://jurnal.iicet.org/index.php/j-edu/article/view/4419
work_keys_str_mv AT hendrapratamasihombing analisissubjectivewellbeingpadapasanganyangmenikahpadausiadini
AT cutmetiacutmetia analisissubjectivewellbeingpadapasanganyangmenikahpadausiadini