Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal
Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) merupakan suatu mediator yang diproduksi oleh limfosit wanita hamil yang telah mengalami sensitisasi oleh progesterone, yang menyebabkan terjadinya toleransi terhadap antigen paternal sehingga dapat menekan produksi sitokin-sitokin Th-1 yang bersifat sitot...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Faculty of Medicine at Universitas Andalas
2017-10-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/722 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832570149488558080 |
---|---|
author | Defrin Defrin Andri Ardinal Erkadius Erkadius |
author_facet | Defrin Defrin Andri Ardinal Erkadius Erkadius |
author_sort | Defrin Defrin |
collection | DOAJ |
description | Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) merupakan suatu mediator yang diproduksi oleh limfosit wanita hamil yang telah mengalami sensitisasi oleh progesterone, yang menyebabkan terjadinya toleransi terhadap antigen paternal sehingga dapat menekan produksi sitokin-sitokin Th-1 yang bersifat sitotoksis terhadap kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan antara rerata kadar PIBF serum penderita abortus iminens dan kehamilan normal usia kehamilan 12-20 minggu. Studi ini dilakukan dengan metode analitik observasional dengan desain cross- sectional comparative. Subjek penelitian adalah wanita hamil yang datang ke poliklinik dan IGD kebidanan rumah sakit Dr.M.Djamil Padang, RSUD Bukittinggi, RSUD Painan, RSUD Batusangkar, RSUD Pariaman dan RSUD Solok pada periode Mei 2016 sampai September 2016. Pemeriksaan kadar PIBF dilakukan di Laboratorium biomedik FK UNAND. Total sampel adalah 30 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 orang pada kelompok abortus iminens dan 15 orang pada kelompok kehamilan normal. Analisis statistik untuk menilai kemaknaan menggunakan unpaired t-test. Didapatkan rerata kadar PIBF serum penderita abortus iminens (623.3±80.6 ng/ml) lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan kehamilan normal (993.1±68.5 ng/ml) (p=0.000). Simpulan penelitian ini adalah kadar PIBF serum penderita abortus iminens lebih rendah dibandingkan kehamilan normal. |
format | Article |
id | doaj-art-91538c55557f4d0dbaafa44ea2a6180d |
institution | Kabale University |
issn | 2301-7406 |
language | English |
publishDate | 2017-10-01 |
publisher | Faculty of Medicine at Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj-art-91538c55557f4d0dbaafa44ea2a6180d2025-02-02T17:05:18ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062017-10-016246346810.25077/jka.v6i2.722595Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan NormalDefrin Defrin0Andri Ardinal1Erkadius Erkadius2Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UnandBagian Obstetri dan Ginekologi FK UnandBagian Fisiologi FK UnandProgesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) merupakan suatu mediator yang diproduksi oleh limfosit wanita hamil yang telah mengalami sensitisasi oleh progesterone, yang menyebabkan terjadinya toleransi terhadap antigen paternal sehingga dapat menekan produksi sitokin-sitokin Th-1 yang bersifat sitotoksis terhadap kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan antara rerata kadar PIBF serum penderita abortus iminens dan kehamilan normal usia kehamilan 12-20 minggu. Studi ini dilakukan dengan metode analitik observasional dengan desain cross- sectional comparative. Subjek penelitian adalah wanita hamil yang datang ke poliklinik dan IGD kebidanan rumah sakit Dr.M.Djamil Padang, RSUD Bukittinggi, RSUD Painan, RSUD Batusangkar, RSUD Pariaman dan RSUD Solok pada periode Mei 2016 sampai September 2016. Pemeriksaan kadar PIBF dilakukan di Laboratorium biomedik FK UNAND. Total sampel adalah 30 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 orang pada kelompok abortus iminens dan 15 orang pada kelompok kehamilan normal. Analisis statistik untuk menilai kemaknaan menggunakan unpaired t-test. Didapatkan rerata kadar PIBF serum penderita abortus iminens (623.3±80.6 ng/ml) lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan kehamilan normal (993.1±68.5 ng/ml) (p=0.000). Simpulan penelitian ini adalah kadar PIBF serum penderita abortus iminens lebih rendah dibandingkan kehamilan normal.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/722 |
spellingShingle | Defrin Defrin Andri Ardinal Erkadius Erkadius Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal |
title_full | Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal |
title_fullStr | Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal |
title_full_unstemmed | Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal |
title_short | Perbedaan Rerata Kadar Progesterone-Induced Blocking Factor (PIBF) Serum Penderita Abortus Iminens dengan Kehamilan Normal |
title_sort | perbedaan rerata kadar progesterone induced blocking factor pibf serum penderita abortus iminens dengan kehamilan normal |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/722 |
work_keys_str_mv | AT defrindefrin perbedaanreratakadarprogesteroneinducedblockingfactorpibfserumpenderitaabortusiminensdengankehamilannormal AT andriardinal perbedaanreratakadarprogesteroneinducedblockingfactorpibfserumpenderitaabortusiminensdengankehamilannormal AT erkadiuserkadius perbedaanreratakadarprogesteroneinducedblockingfactorpibfserumpenderitaabortusiminensdengankehamilannormal |