Kajian Majaz Isti’arah dalam Lirik Qasidah ‘Yahabib Ya Habibi’
Lantunan qasidah cukup populer di Indonesia, terutama dalam acara maulid atau acara-acara sholawat, Lirik qasidah ‘Yahabib Ya Habibi’ memiliki keindahan bahasa yang memikat, khususnya dalam penggunaan majas-majas bahasa Arab yang kaya akan makna. Penelitian terdahulu oleh Saepul Iman (2019) menunju...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
Center for Research and Community Service (P3M) STAI DR. KH. EZ. Muttaqien Purwakarta
2025-01-01
|
Series: | Kalamuna |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-jurnal.staimuttaqien.ac.id/index.php/kalamuna/article/view/1940 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Lantunan qasidah cukup populer di Indonesia, terutama dalam acara maulid atau acara-acara sholawat, Lirik qasidah ‘Yahabib Ya Habibi’ memiliki keindahan bahasa yang memikat, khususnya dalam penggunaan majas-majas bahasa Arab yang kaya akan makna. Penelitian terdahulu oleh Saepul Iman (2019) menunjukkan berbagai jenis tasybih pada setiap bait syair yang dianalisis dalam qasidah Burdah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Majaz Isti’arah yang terdapat pada bait-bait lirik qasidah ‘Yahabib Ya Habibi’. Kemudian bagaimana Majaz Isti’arah dalam qasidah ‘Yahabib Ya Habibi’ berperan untuk memaknai pesan religius dalam kehidupan? Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi (content analysis), untuk mengkaji penggunaan Majaz Isti’arah dalam qasidah ‘Yahabib Ya Habibi’. Kriteria pemilihan data diidentifikasi berdasarkan bait-bait dalam qasidah yang mengandung Majaz Isti’arah dalam ilmu bayan. Analisis data dilakukan dengan menentukan majaz, memperlihatkan makna sebenarnya, lalu makna majazi (konotatif). Temuan utama menunjukkan bahwa isti’arah tashrihiyyah hadir melalui bait-bait mengandung metaforis yang secara eksplisit menyebutkan unsur pembanding (musta’ar minhu), sedangkan unsur yang dibandingkan (musta’ar lah) hanya disiratkan. sedangkan unsur yang dibandingkan (musta’ar lah) hanya disiratkan. penelitian ini memberikan wawasan tentang cara bahasa digunakan untuk menggugah emosi dan menyampaikan pesan spiritual, sekaligus mengapresiasi kedalaman makna dalam lirik qasidah sebagai bagian dari kekayaan tradisi Islam.
|
---|---|
ISSN: | 2655-4267 2745-6943 |