Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Kreditur

This study discusses the credit agreement of banking and non-banking financial institutions requiring the existence of a collateral that must be done first in order to be able to make credit. A loan agreement with a fiduciary guarantee is the procedure chosen to adapt to the growth of the business...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Hafidz Syafiuddin, Fransiscus Xaverius Arsin Lukman
Format: Article
Language:English
Published: Magister Hukum Universitas Semarang 2022-10-01
Series:Jurnal USM Law Review
Subjects:
Online Access:https://journals.usm.ac.id/index.php/julr/article/view/4940
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1850258351335669760
author Muhammad Hafidz Syafiuddin
Fransiscus Xaverius Arsin Lukman
author_facet Muhammad Hafidz Syafiuddin
Fransiscus Xaverius Arsin Lukman
author_sort Muhammad Hafidz Syafiuddin
collection DOAJ
description This study discusses the credit agreement of banking and non-banking financial institutions requiring the existence of a collateral that must be done first in order to be able to make credit. A loan agreement with a fiduciary guarantee is the procedure chosen to adapt to the growth of the business world and the needs of the community. This research explains about the transfer of fiduciary collateral objects without the collector's approval and also about the application of legal protection in the practice of fiduciary engagements to the collectors. The borrower must have good intentions to properly maintain the collateral. About Fiduciary collateral, borrowers are not allowed to exchange, loan or lease to other parties for goods that are used as objects of fiduciary collateral, if the collecting party does not agree. It is legally valid that the fiduciary giver has taken an action that diverts the object of the fiduciary collateral being carried out, if the party receiving the fiduciary does not give written consent. The practice of legal protection for creditors has not yet reached the maximum point, this is because there are still many factors that put emphasis on creditors when they want to execute collateral objects themselves. Penelitian ini membahas mengenai perjanjian kredit lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan mewajibkan dengan adanya suatu agunan yang harus dilakukan terlebih dahulu agar dapat melakukan kredit. Perikatan pinjaman dengan agunan fidusia adalah prosedur yang dipilih untuk beradaptasi dengan pertumbuhan dunia usaha serta keperluan masyarakat. Riset ini menjelaskan tentang pengalihan objek agunan fidusia tanpa persetujuan penagih dan juga mengenai penerapan proteksi hukum dalam praktik perikatan fidusia kepada pihak penagih. Peminjam harus memiliki tujuan yang baik untuk menjaga barang agunan dengan baik. Tentang jaminan fidusia peminjam tidak diperbolehkan menukar, mengagunkan maupun mengontrakkan kepada pihak lain terhadap barang yang dijadikan objek agunan fidusia, apabila pihak penagih tidak setuju. Hal tersebut secara sah bahwa pemberi fidusia telah melakukan tindakan yang mengalihkan objek agunan fidusia yang dikerjakan, apabila pihak yang menerima fidusia tidak memberikan persetujuan tertulis. Untuk praktik perlindungan hukum pada kreditur belum mencapai titik maksimal, hal tersebut dikarenakan masih banyak faktor yang menjadikan titik berat kepada kreditur saat ia ingin mengeksekusi sendiri benda jaminan.  
format Article
id doaj-art-839d16c5731f45b29d5a0f2f8ecbc2f8
institution OA Journals
issn 2621-4105
language English
publishDate 2022-10-01
publisher Magister Hukum Universitas Semarang
record_format Article
series Jurnal USM Law Review
spelling doaj-art-839d16c5731f45b29d5a0f2f8ecbc2f82025-08-20T01:56:10ZengMagister Hukum Universitas SemarangJurnal USM Law Review2621-41052022-10-015210.26623/julr.v5i2.4940Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan KrediturMuhammad Hafidz Syafiuddin0Fransiscus Xaverius Arsin Lukman1University of IndonesiaUniversity of Indonesia This study discusses the credit agreement of banking and non-banking financial institutions requiring the existence of a collateral that must be done first in order to be able to make credit. A loan agreement with a fiduciary guarantee is the procedure chosen to adapt to the growth of the business world and the needs of the community. This research explains about the transfer of fiduciary collateral objects without the collector's approval and also about the application of legal protection in the practice of fiduciary engagements to the collectors. The borrower must have good intentions to properly maintain the collateral. About Fiduciary collateral, borrowers are not allowed to exchange, loan or lease to other parties for goods that are used as objects of fiduciary collateral, if the collecting party does not agree. It is legally valid that the fiduciary giver has taken an action that diverts the object of the fiduciary collateral being carried out, if the party receiving the fiduciary does not give written consent. The practice of legal protection for creditors has not yet reached the maximum point, this is because there are still many factors that put emphasis on creditors when they want to execute collateral objects themselves. Penelitian ini membahas mengenai perjanjian kredit lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan mewajibkan dengan adanya suatu agunan yang harus dilakukan terlebih dahulu agar dapat melakukan kredit. Perikatan pinjaman dengan agunan fidusia adalah prosedur yang dipilih untuk beradaptasi dengan pertumbuhan dunia usaha serta keperluan masyarakat. Riset ini menjelaskan tentang pengalihan objek agunan fidusia tanpa persetujuan penagih dan juga mengenai penerapan proteksi hukum dalam praktik perikatan fidusia kepada pihak penagih. Peminjam harus memiliki tujuan yang baik untuk menjaga barang agunan dengan baik. Tentang jaminan fidusia peminjam tidak diperbolehkan menukar, mengagunkan maupun mengontrakkan kepada pihak lain terhadap barang yang dijadikan objek agunan fidusia, apabila pihak penagih tidak setuju. Hal tersebut secara sah bahwa pemberi fidusia telah melakukan tindakan yang mengalihkan objek agunan fidusia yang dikerjakan, apabila pihak yang menerima fidusia tidak memberikan persetujuan tertulis. Untuk praktik perlindungan hukum pada kreditur belum mencapai titik maksimal, hal tersebut dikarenakan masih banyak faktor yang menjadikan titik berat kepada kreditur saat ia ingin mengeksekusi sendiri benda jaminan.   https://journals.usm.ac.id/index.php/julr/article/view/4940Objek Jaminan FidusiaPengalihanTinjauan Yuridis
spellingShingle Muhammad Hafidz Syafiuddin
Fransiscus Xaverius Arsin Lukman
Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Kreditur
Jurnal USM Law Review
Objek Jaminan Fidusia
Pengalihan
Tinjauan Yuridis
title Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Kreditur
title_full Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Kreditur
title_fullStr Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Kreditur
title_full_unstemmed Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Kreditur
title_short Tinjauan Yuridis Terhadap Pengalihan Objek Jaminan Fidusia Tanpa Persetujuan Kreditur
title_sort tinjauan yuridis terhadap pengalihan objek jaminan fidusia tanpa persetujuan kreditur
topic Objek Jaminan Fidusia
Pengalihan
Tinjauan Yuridis
url https://journals.usm.ac.id/index.php/julr/article/view/4940
work_keys_str_mv AT muhammadhafidzsyafiuddin tinjauanyuridisterhadappengalihanobjekjaminanfidusiatanpapersetujuankreditur
AT fransiscusxaveriusarsinlukman tinjauanyuridisterhadappengalihanobjekjaminanfidusiatanpapersetujuankreditur