Gambaran Pola Asuh Psikososial Anak Stunting dan Anak Normal di Wilayah Lokus Stunting Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat Sumatera Barat

Stunting mempengaruhi sekitar seperempat anak di bawah lima tahun di seluruh dunia. Kondisi sistemik kekurangan gizi kronik merupakan dampak dari stunting. Terdapat 7,6 juta (37%) anak Indonesia menderita stunting dan 46,1% angka penderita stunting di Sumatera Barat, angka ini sudah mengalami penuru...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Masrul Masrul
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2019-03-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/978
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Stunting mempengaruhi sekitar seperempat anak di bawah lima tahun di seluruh dunia. Kondisi sistemik kekurangan gizi kronik merupakan dampak dari stunting. Terdapat 7,6 juta (37%) anak Indonesia menderita stunting dan 46,1% angka penderita stunting di Sumatera Barat, angka ini sudah mengalami penurunan pada tahun 2018 sebesar 40,8%. Jumlah itu menunjukkan banyak anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih, karena mereka tidak tumbuh dengan baik. Program intervensi nutrisi yang telah berjalan selama ini belum mampu secara optimal memperbaiki kondisi anak stunting. Tujuan penelitian ini adalah menentukan profil pola asuh stimulasi psikososial anak stunting dan perbedaan dengan anak normal di wilayah lokus stunting Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. Desain penelitian ini berupa penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 185 anak usia 0-3 tahun, terdiri dari 94 responden kelompok stunting dan 91 responden kelompok tidak stunting. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pengumpulan data menggunakan kuesioner dan instrument HOME. Dari penelitian ini diketahui hampir semua sub indikator memperlihatkan keadaan yang masih kurang; pola asuh stimulasi psikososial masih kurang; tingkat sosial ekonomi kehidupan anak stunting lebih rendah daripada anak normal. Diharapkan di masa depan dapat dilakukan pencegahan terjadinya intrautrin dengan menjaga serta pola asuh terutama pola asuh psikososial yang optimal dari keluarga.
ISSN:2301-7406