Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan pada individu dewasa awal yang melakukan self-diagnosis. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan wawancara. Jumlah partisipan yang terlibat...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Mata Pena Madani
2024-12-01
|
Series: | Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/article/view/528 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832574955170037760 |
---|---|
author | Jazzy Abrahamsz Krismi Diah Ambarwati |
author_facet | Jazzy Abrahamsz Krismi Diah Ambarwati |
author_sort | Jazzy Abrahamsz |
collection | DOAJ |
description | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan pada individu dewasa awal yang melakukan self-diagnosis. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan wawancara. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah dua orang. Partisipan dalam penelitian ini merupakan individu yang secara aktif melakukan self-diagnosis terkait kesehatan mental, pada individu dewasa awal dengan rentang usia 18-30 tahun. Penelitian ini menggunakan teori dari Janis dan Mann (1987) yang membahas tentang tahapan pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan oleh dewasa awal yang dinilai dapat berpikir kritis dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor sebagai bagian dari self-diagnosis, seringkali mencocokan gejala dengan informasi kesehatan dan menghubungkan dengan masalah psikologis. Kedua partisipan dapat dikatakan mampu melewati tahapan dalam pengambilan keputusan pada proses self-diagnosis yaitu bagaimana individu mampu menilai informasi baru, melihat alternatif-alternatif yang ada, mempertimbangkan alternatif, membuat komitmen, dan bertahan meskipun ada feedback negatif. Hal ini membuktikan bahwa pengambilan keputusan memiliki peranan penting bagi individu dewasa awal dalam proses self-diagnosis. |
format | Article |
id | doaj-art-4ecd0d38825d4bbfafa80b360d67482d |
institution | Kabale University |
issn | 2721-5393 2721-5385 |
language | English |
publishDate | 2024-12-01 |
publisher | Mata Pena Madani |
record_format | Article |
series | Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan |
spelling | doaj-art-4ecd0d38825d4bbfafa80b360d67482d2025-02-01T11:23:16ZengMata Pena MadaniJurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan2721-53932721-53852024-12-01531010101810.51849/j-p3k.v5i3.528272Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa AwalJazzy Abrahamsz0Krismi Diah Ambarwati1Universitas Kristen Satya WacanaUniversitas Kristen Satya WacanaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan pada individu dewasa awal yang melakukan self-diagnosis. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan wawancara. Jumlah partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah dua orang. Partisipan dalam penelitian ini merupakan individu yang secara aktif melakukan self-diagnosis terkait kesehatan mental, pada individu dewasa awal dengan rentang usia 18-30 tahun. Penelitian ini menggunakan teori dari Janis dan Mann (1987) yang membahas tentang tahapan pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan oleh dewasa awal yang dinilai dapat berpikir kritis dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor sebagai bagian dari self-diagnosis, seringkali mencocokan gejala dengan informasi kesehatan dan menghubungkan dengan masalah psikologis. Kedua partisipan dapat dikatakan mampu melewati tahapan dalam pengambilan keputusan pada proses self-diagnosis yaitu bagaimana individu mampu menilai informasi baru, melihat alternatif-alternatif yang ada, mempertimbangkan alternatif, membuat komitmen, dan bertahan meskipun ada feedback negatif. Hal ini membuktikan bahwa pengambilan keputusan memiliki peranan penting bagi individu dewasa awal dalam proses self-diagnosis.http://jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/article/view/528pengambilan keputusanself-diagnosisdewasa awal. |
spellingShingle | Jazzy Abrahamsz Krismi Diah Ambarwati Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan pengambilan keputusan self-diagnosis dewasa awal. |
title | Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal |
title_full | Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal |
title_fullStr | Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal |
title_full_unstemmed | Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal |
title_short | Pengambilan Keputusan Dalam Melakukan Self-Diagnosis Pada Individu Dewasa Awal |
title_sort | pengambilan keputusan dalam melakukan self diagnosis pada individu dewasa awal |
topic | pengambilan keputusan self-diagnosis dewasa awal. |
url | http://jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/article/view/528 |
work_keys_str_mv | AT jazzyabrahamsz pengambilankeputusandalammelakukanselfdiagnosispadaindividudewasaawal AT krismidiahambarwati pengambilankeputusandalammelakukanselfdiagnosispadaindividudewasaawal |