Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen integral dalam pendidikan yang eksistensinya dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan. Sayangnya, pelaksanaan bimbingan dan konseling selama ini masih mengadopsi secara membabi-buta rumusan yang dibuat oleh para ahli yang berlandaskan pada falsafah...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
2017-06-01
|
Series: | Jurnal Konseling dan Pendidikan |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/205 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832584311724834816 |
---|---|
author | Rezki Hariko Ifdil Ifdil |
author_facet | Rezki Hariko Ifdil Ifdil |
author_sort | Rezki Hariko |
collection | DOAJ |
description | Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen integral dalam pendidikan yang eksistensinya dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan. Sayangnya, pelaksanaan bimbingan dan konseling selama ini masih mengadopsi secara membabi-buta rumusan yang dibuat oleh para ahli yang berlandaskan pada falsafah Barat. Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur (KIPAS) yang dikreasikan oleh Andi Mappiare-AT muncul sebagai salah satu dari sedikit jenis bimbingan dan konseling yang berlandaskan pada budaya Nusantara. Fokus penulisan artikel ini mencakup deskripsi dan analisis kritis terhadap Model KIPAS; uraian tentang kontribusi Model KIPAS terhadap pengembangan diri dan penyelesaian masalah konseli, dan kontribusi terhadap citra konseling Indonesia. Basis budaya yang diusung oleh Model KIPAS menjadi keunggulan utama model ini, menjadikannya sangat efektif untuk diaplikasikan dalam pelayanan bimbingan dan konseling Indonesia. Disamping itu, terdapat beberapa kritikan terhadap Model KIPAS, khususnya terkait dengan masih minimnya kajian mendalam tentang karakteristik manusia Indonesia, dan “pemangkasan” tahapan konseling. Sebagai model yang berbasis pada budaya bangsa, Model KIPAS perlu mendapat dukungan dan upaya pengembangan lebih lanjut dari segenap praktisi dan akademisi bidang bimbingan dan konseling. |
format | Article |
id | doaj-art-49a5e500ee7143bfb95451ebf3ffe7d3 |
institution | Kabale University |
issn | 2337-6740 2337-6880 |
language | Indonesian |
publishDate | 2017-06-01 |
publisher | Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) |
record_format | Article |
series | Jurnal Konseling dan Pendidikan |
spelling | doaj-art-49a5e500ee7143bfb95451ebf3ffe7d32025-01-27T14:38:25ZindIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)Jurnal Konseling dan Pendidikan2337-67402337-68802017-06-015210911710.29210/120500199Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif StrukturRezki Hariko0Ifdil Ifdil1Universitas Negeri PadangUniversitas Negeri PadangBimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen integral dalam pendidikan yang eksistensinya dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan. Sayangnya, pelaksanaan bimbingan dan konseling selama ini masih mengadopsi secara membabi-buta rumusan yang dibuat oleh para ahli yang berlandaskan pada falsafah Barat. Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur (KIPAS) yang dikreasikan oleh Andi Mappiare-AT muncul sebagai salah satu dari sedikit jenis bimbingan dan konseling yang berlandaskan pada budaya Nusantara. Fokus penulisan artikel ini mencakup deskripsi dan analisis kritis terhadap Model KIPAS; uraian tentang kontribusi Model KIPAS terhadap pengembangan diri dan penyelesaian masalah konseli, dan kontribusi terhadap citra konseling Indonesia. Basis budaya yang diusung oleh Model KIPAS menjadi keunggulan utama model ini, menjadikannya sangat efektif untuk diaplikasikan dalam pelayanan bimbingan dan konseling Indonesia. Disamping itu, terdapat beberapa kritikan terhadap Model KIPAS, khususnya terkait dengan masih minimnya kajian mendalam tentang karakteristik manusia Indonesia, dan “pemangkasan” tahapan konseling. Sebagai model yang berbasis pada budaya bangsa, Model KIPAS perlu mendapat dukungan dan upaya pengembangan lebih lanjut dari segenap praktisi dan akademisi bidang bimbingan dan konseling.https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/205analisis kritikkonselingkipas |
spellingShingle | Rezki Hariko Ifdil Ifdil Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur Jurnal Konseling dan Pendidikan analisis kritik konseling kipas |
title | Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur |
title_full | Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur |
title_fullStr | Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur |
title_full_unstemmed | Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur |
title_short | Analisis Kritik Terhadap Model Kipas; Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktur |
title_sort | analisis kritik terhadap model kipas konseling intensif progresif adaptif struktur |
topic | analisis kritik konseling kipas |
url | https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/205 |
work_keys_str_mv | AT rezkihariko analisiskritikterhadapmodelkipaskonselingintensifprogresifadaptifstruktur AT ifdilifdil analisiskritikterhadapmodelkipaskonselingintensifprogresifadaptifstruktur |