Analisis Pengawasan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Terkait Ancaman Keamanan Perbatasan Laut Kabupaten Kepulauan Talaud, Filipina

As one of Indonesia's northernmost regencies, Talaud Islands Regency borders directly with the Philippines, facing various security threats. The southern Philippines is known for its terrorism activities and illegal arms trafficking, exacerbating the risks. This study employs a qualitative appr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Satrio Buana Putra, Yanuar Adi Legowo, Amril Ghaffar Sunny, Sigit Yudha Pratama
Format: Article
Language:English
Published: University of Tribhuwana Tunggadewi 2024-12-01
Series:Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Subjects:
Online Access:https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/3108
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:As one of Indonesia's northernmost regencies, Talaud Islands Regency borders directly with the Philippines, facing various security threats. The southern Philippines is known for its terrorism activities and illegal arms trafficking, exacerbating the risks. This study employs a qualitative approach with a descriptive method, collecting data through in-depth interviews with relevant agencies in the border region. The findings indicate that Talaud Islands Regency faces threats such as illegal fishing, arms smuggling, and the movement of terrorist and separatist groups from the Philippines. The presence of Indonesian-Filipino descendants increases the risk of illegal entry. Incidents of illegal fishing and arms smuggling underscore the urgency of maritime border surveillance. A significant challenge is the limited naval assets of the Indonesian Navy (TNI AL). Both the Indonesian Navy and the National Intelligence Agency (BIN) play crucial roles in maintaining security and sovereignty at the maritime border. The study recommends enhancing naval assets and fostering inter-agency and international cooperation to improve maritime security. Sebagai kabupaten paling utara Indonesia, Kabupaten Kepulauan Talaud berbatasan langsung dengan Filipina dan menghadapi berbagai ancaman keamanan. Lokasi Filipina Selatan yang rawan terorisme dan peredaran senjata ilegal menambah risiko. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dengan instansi terkait di wilayah perbatasan. Hasilnya menunjukkan bahwa Kabupaten Kepulauan Talaud menghadapi ancaman seperti illegal fishing, penyelundupan senjata, dan perlintasan kelompok teroris serta separatis Filipina. Kehadiran masyarakat keturunan Indonesia-Filipina meningkatkan risiko masuknya orang secara ilegal. Penangkapan illegal fishing dan penyelundupan senjata menunjukkan pentingnya pengawasan perbatasan laut. Kendala serius adalah minimnya alutsista TNI AL. TNI AL dan BIN memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan di perbatasan laut. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan alutsista dan kerjasama antar instansi serta antar negara untuk meningkatkan pengamanan wilayah laut
ISSN:2442-6962