Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKS

Kekerasan seksual dapat terjadi dengan berbagai jenis dan bentuknya. Salah satunya adalah dengan dilanggarnya persetujuan prasyarat dalam melakukan hubungan atau aktifitas seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konteks Tindakan pidana pelanggarran bersyarat dalam hubungan seksual. Metode...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Asmin Fransiska, Dellvin Sergio
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2024-12-01
Series:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/4658
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832584514529918976
author Asmin Fransiska
Dellvin Sergio
author_facet Asmin Fransiska
Dellvin Sergio
author_sort Asmin Fransiska
collection DOAJ
description Kekerasan seksual dapat terjadi dengan berbagai jenis dan bentuknya. Salah satunya adalah dengan dilanggarnya persetujuan prasyarat dalam melakukan hubungan atau aktifitas seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konteks Tindakan pidana pelanggarran bersyarat dalam hubungan seksual. Metode penelitian yang digunakan adalah hukum yuridis dengan menelaah perliku manusia untuk selanjutnya dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa UU yang dilihat dan dianalisis adalah undang-Undang tindak Pidana Kekerasan Seksual Nomor 12 Tahun 2022. UU ini tidak mengatur dan tidak secara jelas menentukan bahwa persetujuan bersyarat dalam melakukan hubungan atau aktifitas seksual penting untuk dilihat untuk menilai suatu kekerasan seksual sebagai tindak pidana. Kekosongan hukum mengenai persetujuan dengan syarat dalam hukum di Indonesia menjadi persoalan penting yang bisa menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksual terutama bagi perempuan yang memiliki relasi kuasa lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan melihat berbagai literatur dan kasus. Implikasi dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi tolak ukur untuk menentukan kebijakan yang sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.
format Article
id doaj-art-437e8b7e1fc74f989349c8ffc5e09e4d
institution Kabale University
issn 2477-8524
2502-8103
language English
publishDate 2024-12-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
spelling doaj-art-437e8b7e1fc74f989349c8ffc5e09e4d2025-01-27T12:46:15ZengIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)2477-85242502-81032024-12-0110467268110.29210/0202446582424Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKSAsmin Fransiska0Dellvin Sergio1Universitas Katolik Indonesia Atma JayaUniversitas Katolik Indonesia Atma JayaKekerasan seksual dapat terjadi dengan berbagai jenis dan bentuknya. Salah satunya adalah dengan dilanggarnya persetujuan prasyarat dalam melakukan hubungan atau aktifitas seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konteks Tindakan pidana pelanggarran bersyarat dalam hubungan seksual. Metode penelitian yang digunakan adalah hukum yuridis dengan menelaah perliku manusia untuk selanjutnya dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa UU yang dilihat dan dianalisis adalah undang-Undang tindak Pidana Kekerasan Seksual Nomor 12 Tahun 2022. UU ini tidak mengatur dan tidak secara jelas menentukan bahwa persetujuan bersyarat dalam melakukan hubungan atau aktifitas seksual penting untuk dilihat untuk menilai suatu kekerasan seksual sebagai tindak pidana. Kekosongan hukum mengenai persetujuan dengan syarat dalam hukum di Indonesia menjadi persoalan penting yang bisa menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksual terutama bagi perempuan yang memiliki relasi kuasa lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan melihat berbagai literatur dan kasus. Implikasi dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi tolak ukur untuk menentukan kebijakan yang sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/4658sexual violence, conditional consent, indonesia, violence against women
spellingShingle Asmin Fransiska
Dellvin Sergio
Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKS
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
sexual violence, conditional consent, indonesia, violence against women
title Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKS
title_full Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKS
title_fullStr Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKS
title_full_unstemmed Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKS
title_short Pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual: analisis terhadap undang-undang TPPKS
title_sort pelanggaran conditional consent dalam hubungan seksual analisis terhadap undang undang tppks
topic sexual violence, conditional consent, indonesia, violence against women
url https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/4658
work_keys_str_mv AT asminfransiska pelanggaranconditionalconsentdalamhubunganseksualanalisisterhadapundangundangtppks
AT dellvinsergio pelanggaranconditionalconsentdalamhubunganseksualanalisisterhadapundangundangtppks