Analisis Postur Pengupas Bawang Merah Di Daerah Menden, Blora, Dengan Menggunakan Nordic Body Map Dan REBA

Pekerja sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor pekerjaan yang masih banyak membutuhkan proses manual. Di daerah Goito, Menden khususnya petani banyak menanam bawang merah. Proses menanam sampai dengan panen dilakukan secara manual. Dalam tahap panen dan membersihkan bawang merah dari daunnya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rakhmad Rosadi, Sri Sunaringsih Ika Wardojo, Inayati Fajrin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang 2024-07-01
Series:Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Subjects:
Online Access:https://jurnal-d3fis.uwhs.ac.id/index.php/akfis/article/view/373
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pekerja sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor pekerjaan yang masih banyak membutuhkan proses manual. Di daerah Goito, Menden khususnya petani banyak menanam bawang merah. Proses menanam sampai dengan panen dilakukan secara manual. Dalam tahap panen dan membersihkan bawang merah dari daunnya tenaga kerja bekerja dengan postur kerja duduk selonjor, membungkuk. Postur kerja duduk selonjoran kaki dan membungkuk mengurangi kenyamanan tenaga kerja. Postur kerja seperti itu kurang ergonomis dan berpotensi menimbulkan risiko musculoskeletal disorder. Metode REBA cocok untuk memecahkan masalah tersebut. REBA adalah merupakan metode yang digunakan dalam analisa postur kerja. Metode REBA digunakan secara cepat untuk menilai postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki seorang pekerja. Tahapan awal penelitian adalah melakukan pembagian kuesioner Nordic Body Map (NBM). NBM bertujuan mengetahui keluhan bagian tubuh sebelum dan sesudah bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mengetahui keluhan fisik yang dirasakan oleh pekerja pada proses pengupasan bawang merah. Penelitian. Hasil penelitian menunjukkan nilai R (Koefisien Korelasi) sebesar 0,761maka dapat disimpulkan tingkat hubungan antara NBM sebelum dan NBM setelah terhadap Usia secara simultan memiliki hubungan yang kuat. Hal ini dapat dilihat dalam Pedoman Derajat Hubungan (KoefisienKorelasi). Berdasarkan hasil output “Paired Sample Test”, diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 ˂ 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara NBM sebelum dengan NBM setelah yang artinya ada pengaruh.Dan penghitungan dengan metode REBA mendapatkan hasil nilai skor akhir atau skor C = 7 yang artinya tingkat resiko sedang, dan diperlukan tindakan perbaikan postur bekerja.
ISSN:2548-8716
2599-2791