Berita korupsi yang elitis: studi wacana kritis atas berita korupsi untuk membongkar praktik pemberitaan yang elitis oleh media massa cetak

Surat kabar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproduksi dan mengontruksi sejumlah teks berita korupsi. Penelitian ini hendak mencermati dengan perspektif kritis wacana korupsi tersebut. Peneliti menggunakan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA) yang ditawarkan oleh Teun A. v...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Jonas Klemens Gregorius Dori Gobang
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2023-03-01
Series:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/1697
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Surat kabar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproduksi dan mengontruksi sejumlah teks berita korupsi. Penelitian ini hendak mencermati dengan perspektif kritis wacana korupsi tersebut. Peneliti menggunakan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA) yang ditawarkan oleh Teun A. van Dijk untuk menganalisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Data teks berita korupsi dihimpun peneliti dari ketiga media massa lokal tersebut, sedangkan data kognisi sosial diperoleh melalui wawancara dengan wartawan yang menulis berita korupsi serta data konteks sosial dihimpun dari sebuah LSM yang concern dengan masalah korupsi di NTT yakni PIAR-NTT serta melalui observasi lapangan. Peneliti menganalisis ketiga elemen wacana yakni teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Temuan dari penelitian ini adalah berita korupsi dari surat kabar di NTT adalah adanya faktor yang turut mempengaruhi terbentuknya teks berita korupsi menjadi berita yang elitis seperti kepemilikan media, relasi kuasa dari aparat penegak hukum dan pejabat daerah. Media massa cetak dapat terkooptasi oleh kepentingan pemilik modal, pasar atau negara. Konsep van Dijk tentang media yang tidak netral diafirmasikan kembali di dalam penelitian ini. Sikap kritis tentu sangat dibutuhkan oleh siapa saja yang membaca berita pada media massa.
ISSN:2477-8524
2502-8103