Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca Bencana

Bencana alam menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia  mulai dari gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya. Bencana ini menimbulkan dampak psikologis yang sangat besar berupa trauma dan stress pada individu, keluarga dan masyarakat. Gangguan stress pasca...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Yessy Elita, Afifatus Sholihah, Syahriman Sahiel
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2017-06-01
Series:Jurnal Konseling dan Pendidikan
Subjects:
Online Access:https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/178
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832584301742391296
author Yessy Elita
Afifatus Sholihah
Syahriman Sahiel
author_facet Yessy Elita
Afifatus Sholihah
Syahriman Sahiel
author_sort Yessy Elita
collection DOAJ
description Bencana alam menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia  mulai dari gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya. Bencana ini menimbulkan dampak psikologis yang sangat besar berupa trauma dan stress pada individu, keluarga dan masyarakat. Gangguan stress pasca trauma (PTSD) merupakan reaksi maladaptif yang berkelanjutan terhadap suatu pengalaman traumatis yang dapat diderita berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi demikian akan menurunkan kualitas hidup bagi penderitanya dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, salah satu penanganannya dengan menggunakan terapi ACT (acceptance and commitment therapy). Terapi ini merupakan terapi keperilakuan (behavioral) yang relatif baru dikembangkan dan digunakan untuk mengurangi perilaku menghindar atau melarikan diri dari pikiran-pikiran, emosi dan memori mengenai peristiwa-peristiwa yang traumatic. Perilaku menghindar ini kemudian digantikan dengan perilaku menerima peristiwa traumatis dan membuat komitmen untuk mengubah/ memperbaiki perilaku sesuai dengan tujuan-tujuan hidup klien. Tujuan akhr dari terapi ACT tidak hanya sekedar menghilangkan gejala-gejala trauma akan tetapi meningkatkan kualitas hidup klien di masa mendatang. Adapun tujuan artikel penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai terapi ACT (Acceptance and Commitent Therapy), dan manfaatnya bagi penderita gangguan stress pasca bencana.
format Article
id doaj-art-249d2e5f72a84fa9ad1ae8def5246f3c
institution Kabale University
issn 2337-6740
2337-6880
language Indonesian
publishDate 2017-06-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series Jurnal Konseling dan Pendidikan
spelling doaj-art-249d2e5f72a84fa9ad1ae8def5246f3c2025-01-27T14:38:25ZindIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)Jurnal Konseling dan Pendidikan2337-67402337-68802017-06-01529710110.29210/117800174Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca BencanaYessy Elita0Afifatus Sholihah1Syahriman Sahiel2Universitas BengkuluUniversitas BengkuluUniversitas BengkuluBencana alam menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia  mulai dari gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya. Bencana ini menimbulkan dampak psikologis yang sangat besar berupa trauma dan stress pada individu, keluarga dan masyarakat. Gangguan stress pasca trauma (PTSD) merupakan reaksi maladaptif yang berkelanjutan terhadap suatu pengalaman traumatis yang dapat diderita berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi demikian akan menurunkan kualitas hidup bagi penderitanya dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, salah satu penanganannya dengan menggunakan terapi ACT (acceptance and commitment therapy). Terapi ini merupakan terapi keperilakuan (behavioral) yang relatif baru dikembangkan dan digunakan untuk mengurangi perilaku menghindar atau melarikan diri dari pikiran-pikiran, emosi dan memori mengenai peristiwa-peristiwa yang traumatic. Perilaku menghindar ini kemudian digantikan dengan perilaku menerima peristiwa traumatis dan membuat komitmen untuk mengubah/ memperbaiki perilaku sesuai dengan tujuan-tujuan hidup klien. Tujuan akhr dari terapi ACT tidak hanya sekedar menghilangkan gejala-gejala trauma akan tetapi meningkatkan kualitas hidup klien di masa mendatang. Adapun tujuan artikel penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai terapi ACT (Acceptance and Commitent Therapy), dan manfaatnya bagi penderita gangguan stress pasca bencana.https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/178actptsdstressbencana
spellingShingle Yessy Elita
Afifatus Sholihah
Syahriman Sahiel
Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca Bencana
Jurnal Konseling dan Pendidikan
act
ptsd
stress
bencana
title Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca Bencana
title_full Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca Bencana
title_fullStr Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca Bencana
title_full_unstemmed Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca Bencana
title_short Acceptance and Commitment Therapy (ACT) Bagi Penderita Gangguan Stress Pasca Bencana
title_sort acceptance and commitment therapy act bagi penderita gangguan stress pasca bencana
topic act
ptsd
stress
bencana
url https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/178
work_keys_str_mv AT yessyelita acceptanceandcommitmenttherapyactbagipenderitagangguanstresspascabencana
AT afifatussholihah acceptanceandcommitmenttherapyactbagipenderitagangguanstresspascabencana
AT syahrimansahiel acceptanceandcommitmenttherapyactbagipenderitagangguanstresspascabencana