Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Breathing Exercise dan Mobilisasi Sangkar Thoraks Pada Pasien Asma Bronkial: Case Report

Asma adalah penyakit kronis pada saluran udara yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara. Asma memiliki berbagai tingkat keparahan, mulai dari mengi yang sangat ringan hingga penutupan saluran napas akut yang dapat mengancam jiwa Penderita asma biasanya akan mengalami mengi atau...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Annisa Fitri Dewi, Multasih Nita Utami, Suryo Saputra Perdana
Format: Article
Language:English
Published: Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah 2023-09-01
Series:Ahmar Metastasis Health Journal
Subjects:
Online Access:https://journal.ahmareduc.or.id/index.php/AMHJ/article/view/187
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Asma adalah penyakit kronis pada saluran udara yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran udara. Asma memiliki berbagai tingkat keparahan, mulai dari mengi yang sangat ringan hingga penutupan saluran napas akut yang dapat mengancam jiwa Penderita asma biasanya akan mengalami mengi atau batuk yang diperberat karena alergi, olahraga, dan dingin. Sering terdapat variasi diurnal, dengan gejala yang lebih buruk pada malam hari. Pasien dapat memberikan riwayat bentuk lain dari atopi, seperti eksim dan demam. Mungkin ada nyeri dada ringan yang berhubungan dengan eksaserbasi akut. Banyak penderita asma mengalami batuk di malam hari tetapi tampak normal di siang hari.  Asma adalah suatu kondisi peradangan saluran napas akut yang sepenuhnya reversibel, seringkali setelah terpapar pemicu lingkungan dimulai dengan menghirup iritan (misalnya udara dingin) atau alergen (misalnya serbuk sari), yang kemudian, karena hipersensitivitas bronkial, menyebabkan peradangan saluran napas dan peningkatan produksi lendir, hal ini menyebabkan peningkatan resistensi saluran napas yang signifikan, yang paling menonjol saat ekspirasi. Penderita asma biasanya akan mengalami mengi atau batuk yang diperberat karena alergi, olahraga, dan dingin. Sering terdapat variasi diurnal, dengan gejala yang lebih buruk pada malam hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah case report study serta latihan yang dapat mengurangi gejala asma serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien asma yaitu breathing exercise yang meliputi breathing control, pursed lip breathing, huffing, thoracic expansion exercise serta mobilisasi sangkar thoraks. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian breathing exercise yang meliputi breathing control, pursed lip breathing, huffing, thoracic expansion exercise serta mobilisasi sangkar thoraks pada pasien asma. breathing exercise yang meliputi breathing control bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan asma bronkial. Latihan pernapasan juga mengurangi untuk gejala hiperventilasi. Setelah dilakukan pemberian latihan tersebut didapatkan untuk mengurangi sesak napas,meningkatkan ekspansi pengembangan sangkar thoraks serta meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan asma bronkial.
ISSN:2797-6483
2797-4952