Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 Tahun

Krisis tiroid selama kehamilan dapat mengancam nyawa ibu maupun janin. Kematian pada ibu disebabkan karena terjadinya henti jantung dan kematian janin disebabkan oleh keguguran, berat badan lahir rendah, kelahiran premature, preeklamsi dan malformasi kongenital. Dilaporkan seorang wanita multipara 4...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Garri Prima Decroli, Eva Decroli
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2019-03-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/988
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832572989168680960
author Garri Prima Decroli
Eva Decroli
author_facet Garri Prima Decroli
Eva Decroli
author_sort Garri Prima Decroli
collection DOAJ
description Krisis tiroid selama kehamilan dapat mengancam nyawa ibu maupun janin. Kematian pada ibu disebabkan karena terjadinya henti jantung dan kematian janin disebabkan oleh keguguran, berat badan lahir rendah, kelahiran premature, preeklamsi dan malformasi kongenital. Dilaporkan seorang wanita multipara 42 tahun yang telah dikenal hipertiroid datang dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, usia kehamilan 20 minggu. sebelumnya pasien mengeluhkan palpitasi, demam, berkeringat, tremor, diare, dan sesak nafas. Berdasarkan pemeriksaan fisik, pasien tampak delirium, dengan tekanan darah 110/50 mmHg, nadi 115 kali/menit, dan suhu 38,4oC. Pada pemeriksaan mata tampak Rosenbach dan Enroth. Tanda oftalmopati Graves adalah NOSPEC 1. Berdasarkan palpasi kelenjar tiroid, ukuran 9 x 5 x 2 cm, difus, dan simetris.Pada pemeriksaan fisik ditemukan kardiomegali dan hepatomegali. Skor index Wayne adalah 22 (hipertiroid) dan Skor Burch dan Wartofsky adalah 60 (krisis tiroid). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar FT4 43,49 pmol/L, tyroid-stimulating hormone (TSH) 0,1 UIU/mL, dan peroksida anti-tiroid (anti-TPO) 0,31 IU/mL (negatif). Pemeriksaan USG tiroid menunjukkan struma difusa. Pasien mendapat terapi 600 mg PTU dan diikuti dengan 200 mg PTU empat kali sehari. Propanolol 40 mg sehari, Deksametason 40 mg sehari melalui intravena, dan Iodin Lugol empat kali sehari. Selama pengobatan, kondisi klinis pasien membaik, krisis tiroid teratasi dan keadaan janin dalam keadaan baik.
format Article
id doaj-art-1269876720634ff689a2dea11d81523a
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2019-03-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-1269876720634ff689a2dea11d81523a2025-02-02T05:35:01ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062019-03-018117818110.25077/jka.v8i1.988860Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 TahunGarri Prima Decroli0Eva Decroli1Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang (FK Unand)Subbagian Endokrin Metabolik dan Diabetes Ilmu Penyakit Dalam FK UnandKrisis tiroid selama kehamilan dapat mengancam nyawa ibu maupun janin. Kematian pada ibu disebabkan karena terjadinya henti jantung dan kematian janin disebabkan oleh keguguran, berat badan lahir rendah, kelahiran premature, preeklamsi dan malformasi kongenital. Dilaporkan seorang wanita multipara 42 tahun yang telah dikenal hipertiroid datang dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, usia kehamilan 20 minggu. sebelumnya pasien mengeluhkan palpitasi, demam, berkeringat, tremor, diare, dan sesak nafas. Berdasarkan pemeriksaan fisik, pasien tampak delirium, dengan tekanan darah 110/50 mmHg, nadi 115 kali/menit, dan suhu 38,4oC. Pada pemeriksaan mata tampak Rosenbach dan Enroth. Tanda oftalmopati Graves adalah NOSPEC 1. Berdasarkan palpasi kelenjar tiroid, ukuran 9 x 5 x 2 cm, difus, dan simetris.Pada pemeriksaan fisik ditemukan kardiomegali dan hepatomegali. Skor index Wayne adalah 22 (hipertiroid) dan Skor Burch dan Wartofsky adalah 60 (krisis tiroid). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar FT4 43,49 pmol/L, tyroid-stimulating hormone (TSH) 0,1 UIU/mL, dan peroksida anti-tiroid (anti-TPO) 0,31 IU/mL (negatif). Pemeriksaan USG tiroid menunjukkan struma difusa. Pasien mendapat terapi 600 mg PTU dan diikuti dengan 200 mg PTU empat kali sehari. Propanolol 40 mg sehari, Deksametason 40 mg sehari melalui intravena, dan Iodin Lugol empat kali sehari. Selama pengobatan, kondisi klinis pasien membaik, krisis tiroid teratasi dan keadaan janin dalam keadaan baik.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/988
spellingShingle Garri Prima Decroli
Eva Decroli
Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 Tahun
Jurnal Kesehatan Andalas
title Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 Tahun
title_full Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 Tahun
title_fullStr Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 Tahun
title_full_unstemmed Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 Tahun
title_short Krisis Tiroid pada Wanita Multipara Usia 42 Tahun
title_sort krisis tiroid pada wanita multipara usia 42 tahun
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/988
work_keys_str_mv AT garriprimadecroli krisistiroidpadawanitamultiparausia42tahun
AT evadecroli krisistiroidpadawanitamultiparausia42tahun