Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang

Pendahuluan:Retinopati hipertensi adalah kondisi yang ditandai perubahan dengan vascular pada pasien dengan peningkatan tekanan darah. Perubahan vaskular retina pada hipertensi secara umum dapat diklasifikasikan menjadi perubahan arteriolar dan lesi retinopati yang lebih lanjut. Tujuan:Untuk mengeta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Khalilul Rahman, Rahmi Yolla Yusticia
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Medicine at Universitas Andalas 2018-04-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/766
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832571561574400000
author Khalilul Rahman
Rahmi Yolla Yusticia
author_facet Khalilul Rahman
Rahmi Yolla Yusticia
author_sort Khalilul Rahman
collection DOAJ
description Pendahuluan:Retinopati hipertensi adalah kondisi yang ditandai perubahan dengan vascular pada pasien dengan peningkatan tekanan darah. Perubahan vaskular retina pada hipertensi secara umum dapat diklasifikasikan menjadi perubahan arteriolar dan lesi retinopati yang lebih lanjut. Tujuan:Untuk mengetahui profil retinopati hipertensi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode:Semua pasien hipertensi dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam yang berobat kepoli mata sejak Juli – September 2012. Hasil: Dari 86 pasien, 38 orang (44,19%) didiagnosa sebagai Retinopati Hipertensi Keith Wagenergrade II, 23,6% grade I, 18,61% tidak ada tanda Retinopati Hipertensi, dan tidak ada yang didiagnosis dengan grade IV. Berdasarkan kelompok umur,didapat 40 pasien laki-laki dan 46 perempuan dengan frekwensi terbanyak pada 51-60 tahun 34 orang, terutama pada Grade II sebanyak 19 orang. Berdasarkan riwayat hipertensi terbanyak pada kelompok umur 5-10 tahun adalah 20 orang. Hanya 49 kaus (56,98%) yang terkontrol dengan obat. Jika berdasarkan penyakit sistemik lainnya, terbanyak dengan diabetes melitus 33,72%. Berdasarkan faktor resiko yang didapat dislipidemia merupakan faktor resiko terbanyak yaitu 50 orang (44,64%). Diikuti 33 orang (29,46%) perokok. Distribusi BMI didapatkan normal pada38 orang (44,19%). Pasien yang tidak melakukan olahraga sebanyak 60 orang (69,76%). Kesimpulan:Retinopati hipertensi KW II adalah kasus yang paling banyak ditemukan dengan riwayat hipertensi selama 5-10 tahun. Faktor risiko utamaadalahdislipidemiadanumur rata-rata yaitu 51-60 tahun.
format Article
id doaj-art-0cb34240d64846919e6117fecff73635
institution Kabale University
issn 2301-7406
language English
publishDate 2018-04-01
publisher Faculty of Medicine at Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj-art-0cb34240d64846919e6117fecff736352025-02-02T12:30:14ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062018-04-0170192810.25077/jka.v7i0.766639Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil PadangKhalilul Rahman0Rahmi Yolla Yusticia1Universitas AndalasUniversitas AndalasPendahuluan:Retinopati hipertensi adalah kondisi yang ditandai perubahan dengan vascular pada pasien dengan peningkatan tekanan darah. Perubahan vaskular retina pada hipertensi secara umum dapat diklasifikasikan menjadi perubahan arteriolar dan lesi retinopati yang lebih lanjut. Tujuan:Untuk mengetahui profil retinopati hipertensi di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode:Semua pasien hipertensi dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam yang berobat kepoli mata sejak Juli – September 2012. Hasil: Dari 86 pasien, 38 orang (44,19%) didiagnosa sebagai Retinopati Hipertensi Keith Wagenergrade II, 23,6% grade I, 18,61% tidak ada tanda Retinopati Hipertensi, dan tidak ada yang didiagnosis dengan grade IV. Berdasarkan kelompok umur,didapat 40 pasien laki-laki dan 46 perempuan dengan frekwensi terbanyak pada 51-60 tahun 34 orang, terutama pada Grade II sebanyak 19 orang. Berdasarkan riwayat hipertensi terbanyak pada kelompok umur 5-10 tahun adalah 20 orang. Hanya 49 kaus (56,98%) yang terkontrol dengan obat. Jika berdasarkan penyakit sistemik lainnya, terbanyak dengan diabetes melitus 33,72%. Berdasarkan faktor resiko yang didapat dislipidemia merupakan faktor resiko terbanyak yaitu 50 orang (44,64%). Diikuti 33 orang (29,46%) perokok. Distribusi BMI didapatkan normal pada38 orang (44,19%). Pasien yang tidak melakukan olahraga sebanyak 60 orang (69,76%). Kesimpulan:Retinopati hipertensi KW II adalah kasus yang paling banyak ditemukan dengan riwayat hipertensi selama 5-10 tahun. Faktor risiko utamaadalahdislipidemiadanumur rata-rata yaitu 51-60 tahun.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/766
spellingShingle Khalilul Rahman
Rahmi Yolla Yusticia
Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang
Jurnal Kesehatan Andalas
title Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang
title_full Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang
title_fullStr Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang
title_full_unstemmed Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang
title_short Profil Retinopathy Hipertensi di Rumah Sakit Dr. M Djamil Padang
title_sort profil retinopathy hipertensi di rumah sakit dr m djamil padang
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/766
work_keys_str_mv AT khalilulrahman profilretinopathyhipertensidirumahsakitdrmdjamilpadang
AT rahmiyollayusticia profilretinopathyhipertensidirumahsakitdrmdjamilpadang