Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh. Sebuah temuan baru yang mengarah pada pertumbuhan, isolasi dan karakterisasi dari sebuah virus herpes baru yang dik...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Faculty of Medicine at Universitas Andalas
2018-10-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/875 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
_version_ | 1832571838249566208 |
---|---|
author | Riry Febrina Ersha Armen Ahmad |
author_facet | Riry Febrina Ersha Armen Ahmad |
author_sort | Riry Febrina Ersha |
collection | DOAJ |
description | Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh. Sebuah temuan baru yang mengarah pada pertumbuhan, isolasi dan karakterisasi dari sebuah virus herpes baru yang dikenal dengan kaposi’s sarcoma-associated herpes virus (KSHV) atau human herpes virus type 8 (HHV-8) dari lesi sarkoma kaposi (SK). Sarkoma kaposi adalah kanker yang berkembang dari sel-sel yang melapisi kelenjar getah bening atau pembuluh darah. Seseorang yang terinfeksi HIV mempunyai risiko 100 hingga 300 kali lebih sering terkena SK. Lesi awal SK-AIDS tampak sebagai makula keunguan berbentuk oval kecil yang berkembang dengan cepat menjadi plak dan nodul kecil, yang seringkali timbul di seluruh bagian tubuh dan memiliki kecenderungan mengalami progresivitas yang cepat. Telah dilaporkan kasus seorang laki-laki imunokompromais berusia 27 tahun datang dengan keluhan lemah letih lesu dan bentol-bentol berwarna merah keunguan di dada, perut, punggung dan belakang telinga sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya HIV-AIDS dengan TB paru, candidiasis oral dan sarkoma kaposi. Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan keluhan dan data klinis yaitu anti HIV positif dengan CD4 49 u/L dan biopsi kulit dengan hasil sesuai dengan gambaran sarkoma kaposi. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu dengan pemberian OAT kategori I, ARV dan anti jamur. Pemberian ARV yang adekuat untuk HIV-AIDS merupakan kunci dalam tatalaksana SK-AIDS. |
format | Article |
id | doaj-art-0c398c5376bf47f2b7da77102186b21c |
institution | Kabale University |
issn | 2301-7406 |
language | English |
publishDate | 2018-10-01 |
publisher | Faculty of Medicine at Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj-art-0c398c5376bf47f2b7da77102186b21c2025-02-02T12:15:28ZengFaculty of Medicine at Universitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062018-10-017013113410.25077/jka.v7i0.875748Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma KaposiRiry Febrina Ersha0Armen Ahmad1Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unand/RSUP M Djamil PadangSubbagian Penyakit Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unand/RSUP M Djamil PadangAcquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh. Sebuah temuan baru yang mengarah pada pertumbuhan, isolasi dan karakterisasi dari sebuah virus herpes baru yang dikenal dengan kaposi’s sarcoma-associated herpes virus (KSHV) atau human herpes virus type 8 (HHV-8) dari lesi sarkoma kaposi (SK). Sarkoma kaposi adalah kanker yang berkembang dari sel-sel yang melapisi kelenjar getah bening atau pembuluh darah. Seseorang yang terinfeksi HIV mempunyai risiko 100 hingga 300 kali lebih sering terkena SK. Lesi awal SK-AIDS tampak sebagai makula keunguan berbentuk oval kecil yang berkembang dengan cepat menjadi plak dan nodul kecil, yang seringkali timbul di seluruh bagian tubuh dan memiliki kecenderungan mengalami progresivitas yang cepat. Telah dilaporkan kasus seorang laki-laki imunokompromais berusia 27 tahun datang dengan keluhan lemah letih lesu dan bentol-bentol berwarna merah keunguan di dada, perut, punggung dan belakang telinga sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya HIV-AIDS dengan TB paru, candidiasis oral dan sarkoma kaposi. Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan keluhan dan data klinis yaitu anti HIV positif dengan CD4 49 u/L dan biopsi kulit dengan hasil sesuai dengan gambaran sarkoma kaposi. Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu dengan pemberian OAT kategori I, ARV dan anti jamur. Pemberian ARV yang adekuat untuk HIV-AIDS merupakan kunci dalam tatalaksana SK-AIDS.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/875 |
spellingShingle | Riry Febrina Ersha Armen Ahmad Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi |
title_full | Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi |
title_fullStr | Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi |
title_full_unstemmed | Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi |
title_short | Human Immunodeficiency Virus – Acquired Immunodeficiency Syndrome dengan Sarkoma Kaposi |
title_sort | human immunodeficiency virus acquired immunodeficiency syndrome dengan sarkoma kaposi |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/875 |
work_keys_str_mv | AT riryfebrinaersha humanimmunodeficiencyvirusacquiredimmunodeficiencysyndromedengansarkomakaposi AT armenahmad humanimmunodeficiencyvirusacquiredimmunodeficiencysyndromedengansarkomakaposi |