Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi dengan menggunakan pendekatan yuridis-normatif, yang berfokus pada kajian literatur hukum dan regulasi terkait. Perlindungan hukum dibagi menjadi dua bentuk utama: preventif dan represif. Perlindungan p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Saputri Ramadhani, Novayagori Tarmizi
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) 2024-06-01
Series:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/4443
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
_version_ 1832584562328207360
author Saputri Ramadhani
Novayagori Tarmizi
author_facet Saputri Ramadhani
Novayagori Tarmizi
author_sort Saputri Ramadhani
collection DOAJ
description Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi dengan menggunakan pendekatan yuridis-normatif, yang berfokus pada kajian literatur hukum dan regulasi terkait. Perlindungan hukum dibagi menjadi dua bentuk utama: preventif dan represif. Perlindungan preventif dirancang untuk memastikan pelapor merasa aman secara fisik dan psikologis melalui anonimitas dan akses terhadap mekanisme pelaporan yang aman, sedangkan perlindungan represif melibatkan pemberian pengamanan terhadap ancaman atau intimidasi melalui penegakan sanksi hukum kepada pihak yang mencoba merugikan pelapor. Kajian ini menemukan bahwa regulasi perlindungan hukum di Indonesia, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, cenderung dirumuskan secara umum, membuka ruang untuk interpretasi yang bervariasi dan potensi ketidakefisienan implementasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk memperjelas ketentuan perlindungan, meningkatkan koordinasi antara KPK dan LPSK, serta melibatkan masyarakat sipil dan akademisi dalam reformasi regulasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efektivitas perlindungan hukum bagi pelapor dan mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.
format Article
id doaj-art-01eb781981204ca89f993544b527daac
institution Kabale University
issn 2477-8524
2502-8103
language English
publishDate 2024-06-01
publisher Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
record_format Article
series JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
spelling doaj-art-01eb781981204ca89f993544b527daac2025-01-27T12:35:02ZengIndonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)2477-85242502-81032024-06-0110294595110.29210/0202444432558Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di IndonesiaSaputri Ramadhani0Novayagori Tarmizi1Universitas HasanuddinUniversitas HasanuddinPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi dengan menggunakan pendekatan yuridis-normatif, yang berfokus pada kajian literatur hukum dan regulasi terkait. Perlindungan hukum dibagi menjadi dua bentuk utama: preventif dan represif. Perlindungan preventif dirancang untuk memastikan pelapor merasa aman secara fisik dan psikologis melalui anonimitas dan akses terhadap mekanisme pelaporan yang aman, sedangkan perlindungan represif melibatkan pemberian pengamanan terhadap ancaman atau intimidasi melalui penegakan sanksi hukum kepada pihak yang mencoba merugikan pelapor. Kajian ini menemukan bahwa regulasi perlindungan hukum di Indonesia, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, cenderung dirumuskan secara umum, membuka ruang untuk interpretasi yang bervariasi dan potensi ketidakefisienan implementasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk memperjelas ketentuan perlindungan, meningkatkan koordinasi antara KPK dan LPSK, serta melibatkan masyarakat sipil dan akademisi dalam reformasi regulasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efektivitas perlindungan hukum bagi pelapor dan mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia.https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/4443corruption, legal protection, reporter
spellingShingle Saputri Ramadhani
Novayagori Tarmizi
Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di Indonesia
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
corruption, legal protection, reporter
title Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di Indonesia
title_full Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di Indonesia
title_fullStr Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di Indonesia
title_full_unstemmed Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di Indonesia
title_short Upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di Indonesia
title_sort upaya meningkatkan perlindungan hukum bagi pelapor tindak pidana korupsi di indonesia
topic corruption, legal protection, reporter
url https://jurnal.iicet.org/index.php/jppi/article/view/4443
work_keys_str_mv AT saputriramadhani upayameningkatkanperlindunganhukumbagipelaportindakpidanakorupsidiindonesia
AT novayagoritarmizi upayameningkatkanperlindunganhukumbagipelaportindakpidanakorupsidiindonesia